Jakarta, beritaalternatif.com – Kementerian Agama (Kemenag) RI mengumumkan bahwa 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada 3 April 2022. Keputusan ini diambil setelah pemerintah dan organisasi-organisasi Islam di Indonesia melaksanakan sidang isbat.
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan, Kemenag selalu menggunakan dua metode dalam melaksanakan sidang isbat. Selama ini, metode-metode tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan satu sama lain.
Dua cara tersebut antara lain adalah metode hisab atau cara perhitungan dan rukyat atau melihat secara langsung keberadaan hilal.
“Baik metode hisab maupun rukyat bukan dua metode yang diperhadapkan atau dipertentangkan. Kedua metode ini adalah metode yang saling melengkapi satu dengan yang lain,” jelas Yaqut sebagaimana dikutip beritaalternatif.com di kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (1/4/2022) malam.
Karena itu, kata dia, seseorang yang melakukan rukyat harus menguasai metode hisab. Begitu pula dengan hisab yang sifatnya informatif. Pengguna metode ini juga mensyaratkan kemampuan rukyat.
“Kedua metode ini penting dan saling melengkapi satu dengan yang lain,” sebutnya.
Informasi hisab, sambung Yaqut, telah disampaikan oleh perwakilan Kemenag di berbagai daerah di Indonesia, yang jumlahnya mencapai 101 titik rukyat di 34 provinsi.
“Dari 101 titik ini, semuanya melaporkan tidak melihat hilang, sebagaimana dilaporkan oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama,” ungkapnya.
Hari ini, hilang sudah berada di atas ufuk, namun belum memenuhi tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, serta laporan rukyatul hilal secara mufakat.
“Karena itu, 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada hari Ahad, 3 April 2022 Masehi. Ini hasil isbat yang baru saja kita sepakati bersama,” jelasnya.
Ia berharap hasil sidang isbat tersebut dapat menjadi landasan pelaksanaan ibadah puasa secara bersama-sama, sehingga dijadikan sebagai simbol kebersamaan umat Islam Indonesia.
“Kebersamaan ini mudah-mudahan menjadi wujud kebersamaan kita semua sebagai sesama anak bangsa untuk menatap masa depan Indonesia dan bangsa ini menjadi jauh lebih baik,” harapnya. (*)
Penulis: Ufqil Mubin