Search
Search
Close this search box.

4 Kelurahan di Muara Jawa Alami Permasalahan Air Bersih

Camat Muara Jawa Muhammad Ramli saat menyampaikan beberapa hal terkait dengan kondisi di wilayah yang dipimpinnya. (Berita Alternatif/M. As'ari)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Sebanyak empat kelurahan di Kecamatan Muara Jawa yaitu Muara Jawa Ulu, Muara Jawa Ilir, Muara Jawa Tengah dan Muara Jawa Pesisir dalam jangka waktu sebulan terakhir mengalami permasalahan air bersih.

Camat Muara Jawa, Muhammad Ramli mengungkapkan bahwa permasalahan tersebut terjadi dikarenakan mesin pompa yang biasa digunakan untuk mengalirkan air bersih saat ini mengalami kerusakan.

“Sehingga distribusinya luar biasa kacau,” ucap dia kepada awak media di Kantor Bupati Kukar pada Selasa (15/10/2024).

Advertisements

Ia menjelaskan, sumber air bersih satu-satunya yang digunakan oleh warga di empat kelurahan Kecamatan Muara Jawa ini hanya mengandalkan sumur bor.

Dia mengatakan, saat ini hanya ada satu sumur bor yang bisa dijalankan untuk memenuhi air bersih.

“Dan itu gantian dua kecamatan, Samboja dan Muara Jawa. Jadi kalau dia siang mengalirkan ke Samboja, kalau malam ke Muara Jawa. Dan itu pun sangat terbatas debitannya,” ungkap Ramli.

Untuk mengatasi permasalah air bersih ini, dia sudah melakukan komunikasi dengan Direktur Perumda Kabupaten Kukar.

“Beliau menyampaikan saat ini sedang ada proses pengiriman pompa air dari luar negeri kayaknya untuk segera dipasang. Tapi, saya tanya petugas di lapangan itu masih di akhir Oktober di awal November (baru dipasang). Sementara air kan tidak bisa ditunda ya,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk melaporkan permasalahan air bersih ini.

Akan tetapi, lanjut Ramli, mereka akan menghimpun data di lapangan terlebih dahulu terkait dengan langkah-langkah yang sudah dilakukan Perumda Kukar untuk mengatasi permasalah tersebut.

“Kami menghargai itu (upaya Perumda Kukar). Dan ya memang kalau kami pemerintah ya memahami lah ya proses itu tidak mudah, tapi masyarakat kan tidak tahu itu. Masyarakat itu tahunya ada airnya dengan cara apapun,” tutur dia.

Dia menerangkan bahwa untuk sementara waktu ini, mereka harus membeli air bersih demi memenuhi kebutuhan warga setempat.

“Kita beli air tandon paling murah Rp 60 ribu. Satu tandon paling murah Rp 60 ribu. Jadi kasihan sekali masyarakat kami,” kata Ramli. (*)

Penulis & Editor: M. As’ari 

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT