BERITAALTERNATIF.COM – Profesor Ilan Pappé dalam sebuah artikel berjudul Hitungan Mundur menuju Runtuhnya Rencana Israel, dalam laporan Al-Alam, Senin (15/1/2024,) via Pars Today, menunjukkan salah satu tanda keruntuhan Israel adalah perang saudara antara orang-orang Yahudi yang dimulai antara Yahudi sekuler dan religius di Israel sebelum serangan 7 Oktober.
Dalam artikelnya tersebut, Pappe mengatakan masyarakat sekuler, yang sebagian besar adalah orang Yahudi Eropa, bersedia terus menindas Palestina dengan cara apa pun, demi mengejar kehidupan yang liberal dan bebas.
Di sisi lain, lanjutnya, ada aliran teologis yang memiliki organisasi bernama Negara Yehuda yang dimulai di pemukiman Tepi Barat dan mencoba mengubah Israel menjadi rezim yang religius, Yahudi, dan rasis.
“Kedua arus ini akan berbenturan dalam waktu dekat,” kata Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Studi Internasional Universitas Exeter, Inggris.
Selanjutnya Pappe menjelaskan, tanda kedua dari kehancuran Zionisme ditunjukkan dengan adanya dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap isu Palestina di seluruh dunia dan kesiapan sebagian besar anggota gerakan solidaritas untuk menerapkan model perjuangan melawan diskriminasi rasial – yang membantu menggulingkan sistem apartheid di Afrika Selatan – adalah bagian dari gerakan boikot terhadap Israel dan penarikan modal dari wilayah pendudukan.
Tanda ketiga menurut Pappe terkait dengan perekonomian. Dengan adanya kesenjangan kelas yang tajam di Israel, dan setiap tahun jumlah mereka yang berisiko mengalami kemiskinan di Israel meningkat. Meskipun biaya yang dikeluarkan untuk perang setelah tanggal 7 Oktober sangat besar dan bantuan Amerika terhadap Israel tidak akan menjamin masa depan perekonomian rezim Zionis yang sangat suram.
Menurut sejarawan Israel ini, tanda keempat mengenai ketidakmampuan tentara Israel mendukung komunitas Yahudi di selatan dan utara.
Sebanyak 120.000 orang telah melarikan diri dari bagian utara wilayah pendudukan, yang semuanya adalah orang Yahudi dari Galilea. Tapi tidak ada satu pun pengungsi Palestina di antara mereka.
Kabinet Israel belum mampu memberikan dukungan kepada keluarga Zionis yang tewas dan terluka setelah insiden 7 Oktober.
Menurut laporan ini, tanda kelima adalah posisi generasi baru Yahudi, khususnya Yahudi Amerika.
Mereka tidak setuju dengan gagasan generasi tua yang menganggap Israel akan melindungi mereka dari genosida atau gelombang anti-semitisme lainnya.
Saat ini, generasi baru Yahudi tidak lagi mempercayai hal ini, dan sejumlah besar dari mereka telah bergabung dengan gerakan solidaritas terhadap Palestina. (ph/nsa)
Sumber: ParsToday