Search

Diplomasi via Batik, Kolaborasi Indonesia-Kazakhstan

Workshop Batik Kolaborasi Indonesia-Kazakhstan. (Kemlu RI)

BERITAALTERNATIF.COM – Batik menjadi alat menjalankan soft power diplomacy yang membantu Indonesia untuk memperkuat hubungan persahabatan dengan negara-negara di dunia.

Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri RI dalam suatu kesempatan.

Senada dengan itu, Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman dalam kegiatan Workshop yang digelar untuk mempererat persahabatan kedua negara Indonesia – Kazakhstan, mengatakan terkait kegiatan membatik ini lebih dari sekadar demonstrasi teknik.

Advertisements

“Ini adalah kesempatan untuk membentuk hubungan, berbagi gagasan, dan memperkuat ikatan budaya antara kedua negara, “ ujar Dubes Fadjroel.

Dengan bekerja bersama, lanjut dia, tidak hanya menciptakan karya batik yang indah, tetapi juga menciptakan hubungan yang berkelanjutan yang akan memperkaya pemahaman kita tentang budaya masing-masing. Kolaborasi batik ini adalah perayaan kreativitas, persahabatan, dan kekuatan budaya yang abadi.

“Mari kita hargai momen-momen yang kita habiskan bersama, belajar satu sama lain, dan merayakan seni yang hidup yang telah membawa kita ke sini hari ini”, kata Dubes.

KBRI Astana menyelenggarakan Workshop Batik Kolaborasi Indonesia-Kazakhstan di Pusat Budaya Indonesia Astana pada Ahad (29/10).

Kegiatan diselenggarakan dalam rangka memperingati 30 tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Kazakhstan untuk menggambarkan eratnya hubungan kedua negara dalam bentuk budaya khazanah Indonesia yang diterjemahkan dalam karya batik.

Ditegaskan Dubes Fadjroel, Workshop ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hubungan diplomasi Indonesia – Kazakhstan melalui budaya dan batik adalah satu ikon budaya yang telah dikenal luas di berbagai negara dan telah diakui sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009.

Narasumber pada kegiatan ini yaitu Ms. Deby Rahmayanti, staf KBRI Astana dan Ms. Aizada, penerima beasiswa KNB Indonesia tahun 2019-2023, berkolaborasi untuk memberikan pelatihan membatik dengan motif Indonesia-Kazakhstan kepada 25 peserta yang seluruhnya warga Kazakhstan yang memadati aula pusat budaya Indonesia sebagai upaya soft diplomacy yang dilakukan KBRI Astana untuk membentuk citra positif Indonesia di negara akreditasi.

Proses workshop batik mulai dari menggambar desain, pewarnaan, dan penggunaan canting serta proses akhir disampaikan secara menarik oleh para narasumber kepada seluruh peserta. Rasa antusiasme yang tinggi terlihat dengan banyaknya diskusi menarik terkait keseluruhan proses dari para peserta yang membuat acara berjalan dengan menarik dan sarat akan makna.

Salah satu peserta bernama Beket Safiyanur yang merupakan warga Kazakhstan yang mengikuti kelas Bahasa Indonesia, menyampaikan kebahagiaannya mengikuti Kelas batik ini. Safiyanur menyatakan bahwa workshop batik ini sangat mengesankan dan menambah pengetahuannya.

Pengajar kelas batik, Ms.Deby Rahmayanti optimis bahwa batik bisa menjadi salah satu pintu diplomasi Budaya Indonesia di Kazakhstan. Beliau melihat bahwa peserta yang mengikuti workshop sangat bagus dan memiliki latar belakang seni. Menurutnya, batik bisa jadi pintu diplomasi budaya dengan nilai-nilai hidup orang Indonesia yang berada di dalamnya seperti kesabaran, kedisiplinan, dan ketelitian. (nsa)

 

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
Advertisements
INDEKS BERITA