BERITAALTERNATIF.COM – Pemerintah Kecamatan Tenggarong Seberang berencana mengembangkan wisata air terjun di Desa Buana Jaya.
Pengembangan obyek wisata ini bertujuan mengundang wisatawan dan memberdayakan para pelaku UMKM. Rencana pengembangan wisata itu berupa pembangunan akses jalan menuju tempat wisata air terjun tersebut.
Camat Tenggarong Seberang Tego Yuwono menyampaikan keinginannya untuk mempermudah akses ke tempat wisata guna menarik wisatawan dan memperdayakan pelaku UMKM di Kecamatan Tenggarong Seberang.
“Air terjun ini ada di Desa Buana Jaya. Akses masuknya lewat persawahan sepanjang tiga kilometer. Itu kita lagi dalam tahapan perencanaan dan semua pekerjaan itu kita target di 2024 sudah selesai,” ucapnya.
Anggarannya, sambung dia, diupayakan berasal dari Dinas Perkim dan aspirasi Anggota DPRD Kukar.
“Cuma kalau dari Pokir agak terbatas, makanya kita bersinergi. Ada juga dari desa dan dari kecamatan juga,” ucapnya.
Ia mengaku usaha ini merupakan bentuk dukungannya terhadap pelaku UMKM di wilayah tersebut.
“Kami men-support dalam membenahi UMKM, karena mengharap orang yang datang berwisata nantinya mencari oleh-oleh,” ucapnya.
Tego menjelaskan banyak produk lokal yang sudah dihasilkan oleh pelaku UMKM di 18 desa se-Kecamatan Tenggarong Seberang.
“Banyak produk dari keripik ada, olahan dari belut ada, makanan-makanan ringan banyak sekali. Saat ini kurang lebih 1.600. Itu yang baru terdata dan di lapangan lebih banyak dari itu,” ujarnya.
Pemerintah Kecamatan Tenggarong Seberang juga sudah banyak melakukan pembinaan UMKM di kecamatan tersebut.
“Kami membantu UMKM yang belum berlabel halal, belum ada register BPOM, belum bermerek hingga belum memiliki kemasan yang mendukung, itu kami bantu,” ucapnya.
Ia juga mengaku kerap membantu memasarkan produk-produk yang dihasilkan UMKM ke perusahaan-perusahaan di Tenggarong Seberang.
“Di perusahaan sudah kita coba sounding kemarin, tapi memahami manajemen perusahaan tidak bisa beli 100 bungkus langsung bayar, 200 bungkus langsung bayar, dia pakai bulan. Jadi, para pelaku UMKM ini katanya merasa kesulitan dalam memutar kembali modal,” jelasnya.
“Cuman lagi-lagi kalau perusahaan dia harus invoice, mungkin kepada toko modern nanti kami berkoordinasi dengan Dinas Perindag, supaya UMKM itu disediakan ruanglah di toko modern yang ada, tapi sudah memenuhi standar-standar yang ada,” ucapnya.
Ia mengaku akan terus membina UMKM di Tenggarong Seberang. “Karena Pak Bupati juga minta di dalam Dedikasi Kukar Idaman bahwa kita harus berbenah terkait dengan semuanya, termasuk UMKM,” tutupnya. (ilh/adv/fb)