Kukar, beritaalternatif.com – Mewakili Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kukar, Rinda Desianti menghadiri acara pelantikan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Korps HMI Wati (Kohati), dan Badan Pengelola Latihan (BPL) Cabang Kukar periode 2021-2022 di Pendopo Wakil Bupati, Sabtu (30/10/2021) malam.
Pada kesempatan tersebut, Rinda memberikan beberapa motivasi terhadap pengurus yang baru dilantik. Dia berpesan, menjadi pemimpin ataupun seorang pengurus dalam suatu organisasi tentu banyak hal yang harus diperjuangkan, dikorbankan, termasuk rela mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan orang banyak.
“Mahasiswa sebagai agen perubahan bangsa sudah tentu harus bekerja ekstra untuk memberikan peran terbaik di wilayahnya masing-masing, memberikan manfaat seluas luasnya kepada masyarakat dari ilmu pengetahuan yang telah dimiliki,” sebutnya.
Ia melanjutkan, Pemkab Kukar menyadari bahwa bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi mahasiswa, adalah hal yang baik yang bisa dilakukan guna melakukan akselerasi visi dan misi dalam mewujudkan Kukar Idaman.
“Kepada pengurus baru HMI Kukar periode 2021-2022 tentunya adek-adek adalah orang pilihan yang mewakili seluruh anggota HMI di Kukar. Menjadi pengurus tentunya tetap menjalankan dan tidak melupakan perkuliahan di kampus agar kelak bisa menuntaskan studi dan menjadi pemimpin di masa depan,” ungkapnya.
Rinda berharap ke depan agar HMI bisa menjadi mitra yang lebih baik lagi dalam memberikan kontribusi, saran dan masukan terhadap pemerintah daerah. Pasalnya, kata dia, HMI adalah organisasi perjuangan yang didasari oleh semangat intelektual, akademis dan aktivis, di mana para kadernya ditempa menjadi calon pemimpin.
Ia juga berharap ke depan agar kader HMI mampu memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar, baik melalui organisasi-organisasi di dalam kampus maupun belajar di banyak orang ketika berinteraksi dengan mereka.
“Jangan berhenti belajar untuk adik-adik mahasiswa, jangan pernah merasa diri kita pintar, karena pasti di atas langit masih ada langit, dan jangan bosan-bosan untuk membaca karena belajar adalah proses yang harus dilakukan oleh manusia, sama seperti proses kita bergerak setiap harinya, kalau kita diam artinya kita akan mati sebagai manusia,” tuturnya.
“Saya ingat apa yang dikatakan oleh Sukarno, berikan aku seribu orang tua maka akan kucabut Semeru dari akarnya, tapi berikan aku sepuluh pemuda maka akan kuguncangkan dunia,” pungkasnya. (adv/ar)