Search

Pembunuhan Massal Anak-anak Gaza Akibat “Perang Kelaparan” yang Dilakukan Israel

Anak-anak Gaza saat antre makanan. (Saleh Salem/Reuters)

BERITAALTERNATIF.COM – Save the Children, sebuah lembaga donor internasional semakin khawatir atas situasi mengerikan di Jalur Gaza, di mana bayang-bayang nyata  pembunuhan massal anak-anak lantaran blokade rezim  Israel yang menghambat pengiriman bantuan.

Jason Lee selaku Direktur Save the Children di wilayah Palestina yang diduduki menyatakan keprihatinan mendalam, menyoroti penderitaan anak-anak di Gaza, terutama di wilayah utara, di mana pengepungan ketat Israel telah menempatkan mereka pada risiko tinggi kelaparan.

“Apa yang kita saksikan di Gaza adalah pembunuhan massal terhadap anak-anak secara perlahan lantaran tidak ada makanan yang tersisa dan tidak ada yang bisa menjangkau mereka. Mereka sekarat karena dunia gagal melindungi mereka, dan sekarang banyak keluarga yang melarikan diri ke sasaran militer Israel berikutnya untuk menghindari kelaparan, terjebak dalam perangkap maut,” kata Lee, Rabu.

Advertisements

Lee menekankan perlunya tindakan segera oleh komunitas internasional untuk mencegah bencana kemanusiaan di Gaza.

Dia menggarisbawahi. Setiap kali kita mengambil pelajaran dari masa lalu, kita bertekad untuk tidak lagi membiarkan kejahatan kekejaman terjadi. Ujian kini sudah di depan mata. Anak-anak kelaparan sementara truk-truk makanan tidak diberi akses dan pertempuran yang terus berlanjut menghalangi pengiriman sedikit bantuan yang masuk ke Gaza. Kami gagal dalam ujian itu,” papar Lee.

“Kecuali komunitas internasional mengambil tindakan untuk menegakkan tanggung jawab mereka berdasarkan Konvensi Jenewa dan mencegah kejahatan paling serius yang menjadi perhatian internasional termasuk penggunaan kelaparan sebagai metode peperangan, sejarah akan dan harus menghakimi kita semua,” tambahnya. .

Save the Children segera menyerukan gencatan senjata yang pasti untuk melindungi kehidupan anak-anak di Gaza, bersamaan dengan pengiriman pasokan bantuan kemanusiaan yang aman ke wilayah tersebut.

Lee mendesak negara-negara donor dan komunitas internasional untuk segera memulai kembali dan meningkatkan pendanaan untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA).

Sementara itu, laporan menunjukkan setidaknya tujuh anak meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan di Jabalia, Gaza utara, karena kekurangan gizi dan dehidrasi. Dua anak lagi meninggal di Rumah Sakit al-Shifa karena alasan yang sama. Pembatasan yang dilakukan militer Israel dalam mengirimkan pasokan kemanusiaan ke Gaza utara telah menyebabkan ribuan anak tanpa makanan dan obat-obatan yang cukup.

Rezim Tel Aviv telah memutus aliran air, makanan, bahan bakar, dan listrik ke Jalur Gaza sejak awal Oktober, serta membatasi bantuan internasional yang dikirim ke wilayah tersebut. Hal ini memperburuk tantangan yang dihadapi oleh lembaga bantuan seperti UNRWA, yang berjuang untuk membantu warga Gaza di tengah pemboman Israel yang sedang berlangsung.

Sejak dimulainya agresi terbaru Israel di Gaza pada awal Oktober, hampir 30.000 orang, termasuk 14.000 anak-anak, telah terbunuh di wilayah tersebut.*

Sumber: Purna Warta

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
Advertisements
INDEKS BERITA