BERITAALTERNATIF.COM – Pemilik usaha Tempe Ihsan Fawwaz menceritakan perjalanan dalam merintis usaha.
Sebelum terjun ke bisnis tempe, dia mengaku pernah berjualan mie ayam serta es buah.
Namun, usaha tersebut hanya bertahan selama satu tahun.
Bermodal kegigihan serta restu dari kedua orang tua, ia pun belajar membuat produk yang banyak diminati masyarakat, yaitu tempe.
“Saya kemudian diajak sama abi saya ke temannya produksi tempe di Samarinda. Nah jadi ya saya magang lah di situ belajar cara membuatnya,” ucapnya saat diwawancarai awak media Berita Alternatif pada Senin (18/3/2024).
Di sana, ia belajar dalam memproduksi tempe kurang lebih 5 bulan.
Selama belajar membuat tempe, dia sangat memperhatikan secara detail takaran komposisi yang pas agar tidak terjadi kegagalan saat produksi.
“Saya belajar ternyata suhu ruangan itu berpengaruh pada tempe. Kalau suhu dingin, raginya dibanyakin. Kalau suhu panas, raginya dikurangi,” terang Fawwaz.
Setelah selesai magang, dia pun membuat usaha produksi tempe sendiri.
Walaupun bisa memproduksi sendiri, orangtuanya tetap ikun membantu.
Mereka mulai memproduksi tempe dari jam 2 dini hari.
Hal itu dilakukan agar proses fermentasi dapat matang dengan sempurna.
Apalagi jika harus melakukan pengiriman ke Kabupaten Hulu Mahakam, ia ingin kualitas rasa tetap terjaga agar tidak mengecewakan pelanggan.
“Kalau di Hulu Mahakam itu bisa 200 tempe dikirim ke sana” pungkas dia. (adv/lt/mt)