Search

Sulam Tumpar Ulap Doyo Salah Satu Kriya yang Memiliki Gaya Auntentik

Teks Foto: Produk Sulam Tumpar Ulap Doyo (Istimewa)

BERITAALTERNATIF.COM – Seorang pelaku usaha sulam tumpar asal Tenggarong Meriana menghasilkan produk dengan ragam seni kriya menjadi model fashion bergaya autentik.

Usaha sulam tumpar itu dia beri nama Bymerr Collection.

Ia telah menjalankan usaha tersebut sejak tahun 2017.

“Dulu bekerja ditambang tidak ada niatan membuat kerajinan seperti ini. Karena saya gak bisa diam orangnya, saya coba buat untuk diri saya posting lah di sosmed, ternyata banyak yang suka,” jelasnya saat diwawancarai awak media Berita Alternatif pada Selasa (19/3/2024).

Ia menjelaskan, sulam tumpar ini merupakan salah satu ciri khas kerajinan tangan yang berasal dari suku Dayak Benuaq.

Kata dia, model sulam tumpar itu secara umum didominasi dengan warna cerah seperti kuning dan merah.

Merian mengatakan, pengrajin sulam tumpar ini tidak hanya ada di Kukar, tetapi juga banyak di Kutai Barat (Kubar).

“Karena kalau mengandalkan dari Tenggarong saja tidak cukup. Makannya cari di luar Tenggarong. Bahkan ada yang dari Kubar,” terang dia.

Dalam membuat produk sulam tumpar, Meriana akan memproduksinya sesuai dengan keinginan pelanggan.

Kerajinan tangan sulam tumparnya ini kerap dijadikan oleh-oleh khas di sebuah kegiatan sebagai seni kriya khas Kalimantan.

Produk sulam tumparnya ini juga banyak digemari masyarakat di luar pulau Kalimantan.

Berbagai produk sulam tumpar ulap doyo yang ia buat, diantaranya tas, peci, dompet, baju dan rok.

Untuk kisaran harga ia sediakan mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta tergantung tingkat kesulitan dari bahan.

Kata dia, peminat terbesar produk sulam tumpar ini dari ibu-ibu Bhayangkara sampai istri-istri pejabat.

Meriana berharap usaha sulam tumpar ini bisa lebih dikenal lebih luas.

Ia pun ingin masyarakat di luar Kalimantan juga bisa mengetahui betapa uniknya kerajinan tangan sulam tumpar ini yang memiliki nilai seni tinggi.

“Semoga bisa lebih dikenal lagi untuk sulam tupar ulap doyo dan bisa terus bekreasi dengan seni kriya khas Kalimantan,” tutup dia. (adv/alt/mt)

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
Advertisements
INDEKS BERITA