BERITAALTERNATIF.COM – Pimpinan Cabang (Pimcab) Muslimah Ahlulbait Indonesia (ABI) Kukar mengadakan bakti sosial berupa pemberian santunan kepada sejumlah anak yatim.
Ketua DPD Muslimah ABI Kukar, Elly Asrie menjelaskan bahwa program yang bertajuk Yatim Care Nasional itu merupakan kegiatan santunan khusus diperuntukan untuk para yatim dhuafa yang tergabung di Ahlulbait Indonesia dengan kategori usia di bawah 18 tahun.
Secara nasional, terdapat sekitar 344 anak yatim terdaftar dalam program tersebut sebagai penerima santunan.
Di Kukar, kata dia, sebanyak 4 orang anak yang memenuhi persyaratan sebagai penerima santunan itu.
“Untuk Yatim Care Nasional sebenarnya diprioritaskan untuk yatim dhuafa kalangan Ahlulbait. Belum menyasar di kelompok di luar komunitas tersebut,” katanya saat diwawancarai oleh awak media Berita Alternatif pada Minggu (22/9/2024).
Dia mengungkapkan santunan ini sudah kali keempat diadakan di Kukar.
Bentuk santunan tiap tahun pun berbeda-beda, yakni bisa berupa barang maupun uang tunai.
Untuk tahun ini, masing-masing peserta yatim care diberi santunan berupa uang tunai sejumlah Rp 250 ribu setiap anak.
“Yatim Care Nasional diadakan setiap bulan safar sebenarnya. Kebetulan kali ini pembagiannya berbenturan dengan bulan maulid,” ujar Elly.
Ia menerangkan, dana santunan untuk anak yatim ini bersifat stimulan.
Hal tersebut berarti bahwa pihak LSM serta masyarakat umum juga diberikan kesempatan untuk ikut memberikan santunan demi mendorong rasa kepedulian terhadap golongan yatim dhuafa.
Elly mengungkapkan, uang donasi diperoleh dari para simpatisan yang tersebar di 14 Pimpinan Wilayah (Pimwil) ABI se-Indonesia.
Di dalamnya juga terdapat komunitas pecinta Ahlulbait yang didapat melalui mekanisme open donation.
Setelah terkumpul, dana tersebut akan diserahkan oleh Pimpinan Nasional (Pimnas) Muslimah ABI di 14 Pimwil sebelum dibagikan secara merata oleh Pimcab ke para penerima santunan.
“Pimnas hanya memberikan dana stimulan saja. Dana untuk menggerakan pimpinan wilayah dan cabang. Selain bantuan dari pimpinan nasional, Pimwil dan Pimcab sendiri diberikan jatah untuk memenuhi target yang diinginkan oleh pimpinan nasional,” jelas dia.
Elly ingin program ini dapat berkembang serta memberi dampak yang signifikan bagi masyarakat luas.
Oleh karenanya, perlu partisipasi dari berbagai pihak baik eksternal maupun internal komunitas.
“Setiap daerah juga bisa menambahkan (uang santunan) atau bahkan mungkin mengurangi sesuai dengan jumlah anak penerima bantuan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ulwan Murtadho
Editor: M. As’ari