BERITALTERNATIF.COM – Musibah kebakaran menimpa sejumlah rumah warga yang terletak di Jalan Awang Long Senopati Sukarame Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kukar pada Kamis (5/12/2024) dini hari.
Insiden yang membakar rumah-rumah warga di wilayah tersebut berhasil dipadamkan oleh para petugas Damkar yang keberadaan kantornya tak jauh dari lokasi kebakaran.
Namun, masalah baru kembali muncul pasca si jago merah berhasil dipadamkan. Sejumlah warga terdekat yang bertempat tinggal di sekitar lokasi kebakaran mengeluhkan masalah air yang tidak dapat mengalir normal di rumah mereka: arus yang air kecil hingga aliran air yang mati secara total.
Asisten Manajer Divisi Humas dan Protokol Perumda Tirta Mahakam Wahono menjelaskan bahwa ketidaknormalan tekanan arus listrik mengakibatkan pompa air dari perusahaan tersebut mengalami gangguan yang cukup serius.
Hal ini berdampak pada terputus serta rendahnya tekanan air yang mengalir ke rumah-rumah warga yang terletak di 8 kelurahan di Tenggarong yang meliputi Sukarame, Mangkuranwang, Loa Tebu, Panji, Melayu, Maluhu, Loa Ipuh, dan Kelurahan Baru.
“Voltasenya belum normal dari PLN. Maka daya untuk menaikkan pompa distribusi kami terganggu. Pasokan listriknya kurang sehingga terdapat beberapa pompa yang enggak bisa beroperasi. Otomatis air tidak sampai ke pelanggan,” jelasnya kepada awak media Berita Alternatif.
Ia menyebut voltase listrik yang tidak stabil mengakibatkan sejumlah pipa Perumda yang menyalurkan air dari rumah ke rumah warga tidak dapat berfungsi secara maksimal.
Bahkan, kata Wahono, tak sedikit pompa besar yang biasa digunakan untuk mendorong pendistribusian air bersih ke warga tidak dapat beroperasi secara total.
Namun, berdasarkan informasi terbaru yang didapatkanya, voltase arus listrik yang menjadi masalah utama dalam mengganggu kestabilan kinerja pompa distribusi Perumda sudah kembali normal.
Namun, ia menyebut dibutuhkan waktu beberapa jam agar pipa-pipa yang menyalurkan air dapat terisi penuh.
“Kita komunikasi dengan PLN tadi sore itu sudah bagus semua. Voltasenya sudah bagus. Di wilayah-wilayah terdekat beberapa aliran air sudah mulai membaik,” ucapnya.
Wahono menerangkan bahwa penggunaan debit air yang intens oleh warga di titik utama instalasi Perumda dapat menghambat kelancaran tekanan air bagi warga yang bermukim di dataran tinggi.
Karena itu, dibutuhkan waktu lebih lama agar aliran air bisa terdistibusi kepada para pelanggan secara merata.
“Selama orang terdekat itu mengisap, maka yang jauh otomatis harus menunggu sampai yang terdekat itu selesai memenuhi kebutuhan airnya sebelum air itu bergeser ke tempat yang lain,” jelasnya.
Ia menyarankan warga Kukar agar tidak terlalu khawatir dan sedikit bersabar untuk menunggu air kembali mengalir normal.
Wahono optimis dalam waktu dekat pendistirbusian air Perumda Tirta Mahakam secara bertahap akan kembali normal seperti biasa.
“Di pegunungan saja yang butuh waktu karena airnya dipakai terus sama pelanggan di dekatnya. Insyaalllah malam ini dapat kalau tidak ada gangguan dan hambatan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ulwan Murtadho
Editor: Ufqil Mubin