BERITAALTERNATIF.COM – Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan sebuah desa yang terkenal sebagai sentra produksi tempe di Provinsi Kalimatan Timur (Kaltim). Hampir 80 persen warga desa ini memproduksi tempe.
Kepala Desa Loh Sumber Sukirno mengaku pihaknya bekerja sama dengan tim penggerak PKK sejak dua tahun lalu untuk memaksimalkan potensi usaha warga desa tersebut.
Pemerintah Desa melakukan inovasi dengan cara mengembangkan produk berbasis tempe menjadi keripik.
“Kami mencoba berinovasi dengan mengolah tempe menjadi keripik tempe,” jelasnya saat diwawancarai pada Senin (10/3/2025).
Dia menyebut saat ini produksi keripik tempe dari Loh Sumber semakin berkembang. Bahkan, produk tersebut sudah dikirim ke Jakarta.
“Hari ini kami mengirim sekitar seribu bungkus ke Jakarta. Baru tadi jam 10 kami kirim,” ujarnya.
Dalam proses distribusi keripik tempe ini, pihaknya menjalin kerja sama dengan PT Multi Harapan Utama (MHU).
Ia mengakui bahwa produk tersebut belum tersedia di Kecamatan Loa Kulu serta pusat-pusat perbelanjaan di Kukat dan Kaltim.
“Kami belum bisa mengakomodir penjualan di daerah sendiri,” ucapnya.
Pihaknya masih ingin memanfaatkan kesempatan kerja sama dengan PT MHU untuk menyuplai keripik tempe ke daerah lain.
“Saat ini, kami masih fokus menyuplai ke Jakarta,” bebernya.
Meski demikian, mereka terus berupaya mengembangkan inovasi dan varian rasa baru agar produk ini semakin diterima pasar. Saat ini, mereka memproduksi keripik tempe dengan rasa original.
Sukirno mengatakan, Pemerintah Desa Loh Sumber berkomitmen mengembangkan dan memperkenalkan produk tersebut.
Pihaknya terus berupaya membangun komunikasi dengan semua pihak. “Kami akan mencoba inovasi rasa baru agar produk semakin diminati,” katanya.
Dia menyampaikan bahwa proses produksi keripik tempe dilakukan secara kelompok. Tim penggerak PKK melakukan pembinaan anggota di setiap kelompok di Desa Loh Sumber.
“Kami melakukan pembinaan dan pemberdayaan bagi warga,” jelasnya.
Pemerintah Desa Loh Sumber, sambung Sukirno, berusaha melakukan pemberdayaan perempuan di desa tersebut agar bisa terus mengembangkan produk tempe yang diproduksi warga Loh Sumber.
“Mudah-mudahan dengan pengembangan ini bisa menekan angka pengangguran, khususnya bagi perempuan,” harapnya. (Adv)
Penulis: Hamdi
Editor: Ufqil Mubin