Tel Aviv, Beritaalternatif.com – Menhan Israel Benny Gantz mengadakan pembicaraan dengan sejawatnya dari AS, Lloyd Austin. Ia meminta kepadanya agar mengupayakan penghentian serangan para pejuang Libanon ke wilayah Israel. Demikian dilaporkan oleh Media Israel, Jumat (6/8/2021).
Media Israel juga menyebutkan bahwa negara Zionis ilegal ini tertejut oleh balasan sengit Hizbullah, dan keliru dalam membaca sikap kelompok pejuang Libanon yang didukung penuh oleh Iran itu, dan para petinggi militer dan politik Israel sebenarnya “tak bermaksud memasuki kekacauan Libanon”.
Situs Walla yang berbasis di Israel, Jumat (6/8/2021), menyebutkan, “Pesan Israel sudah bergema, tapi secara operasional merupakan respons yang akurat dan tidak ditujukan terhadap Hizbullah… Kita tidak ingin mengubah perbatasan utara menjadi seperti kondisi di selatan terhadap Gaza.”
Menurut Walla, serangan Israel pada dini hari Kamis lalu ke wilayah Libanon merupakan pesan untuk kelompok pejuang Palestina di wilayah Libanon. “Tapi rupanya Hizbullah memiliki persepsi sendiri, sementara perhitungan intelijen militer Israel ialah bahwa Hizbullah tak mungkin membalas.”
Dengan demikian, lanjut Walla, intelijen Israel keliru membuat perhitungan dan salah membaca sikap pihak lain. Sementara “penembakan roket oleh Hizbullah secara strategis merupakan satu perkembangan krusial bagi Israel”.
Walla menambahkan, “Situasi di utara cukup kompleks dan menuntut pengambilan keputusan yang terkaji sebelumnya, mengingat perang di Libanon sama sekali tak akan membantu kepentingan Israel, namun salah fatal jika Israel menyepelekan krusialitas penembakan roket Hizbullah ke wilayah pertanian Sheeba.”
Sementara itu, pengamat Israel Yoni Ben-Menachem di Twitter menyatakan, “Sekali lagi, intelijen Israel dikejutkan oleh penembakan roket Hizbullah, sebagaimana mereka terkejut oleh penembakan roket organisasi-organisasi Palestina lalu menuduh Yahya Sinwar. Ingatkah kalian?”
Ben-Menachem menambahkan, “Pencegahan mengalami erosi, dan situasi menuntut reaksi keras terhadap Hizbullah dan Iran, tapi sama sekali tak terjadi apa-apa, dan mereka menunggu Dewan Keamanan. Sungguh memalukan.”
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, Hizbullah telah melesatkan puluhan roket ke posisi-posisi militer Israel di wilayah pertanian Sheeba sebagai balasan atas serangan udara Israel sehari sebelumnya ke Libanon selatan.
Militer Israel mengklaim Hizbullah telah menembakkan 19 roket “yang sebagian besarnya tertangkis oleh sistem pertahanan udara Kubah Besi, dan sebagian lain jatuh di wilayah Libanon sendiri”.
Militer Israel juga menyatakan tak bermaksud membangkitkan eskalasi di perbatasannya dengan Libanon, namun siap menghadapinya jika keadaan mendesak.
Juru bicara militer Israel Letkol Amnon Shefler mengatakan kepada wartawan, “Kami tidak menginginkan eskalasi menuju perang total, tapi kami tentu saja siap untuk itu. Kami akan melakukan apa yang diperlukan.”
Sejumlah laporan menyebutkan Israel telah menyerang beberapa lokasi penembakan roket Hizbullah, namun Hizbullah menepis keras laporan itu. Al-Alam melaporkan bahwa situasi perbatasan sudah kembali tenang. (liputanislam/ln)