BERITAALTERNATIF.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono menghadiri Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) yang telah menggelar Rembuk Stunting dengan tema Intensitas Konvergensi Menuju Generasi Emas Kukar Bebas Stunting.
Selaku Ketua Tim Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting (KP2S), ia juga mengapresiasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut. Hal itu diungkapkannya usai membuka acara tersebut di ruang Merak RSU AM Parikesit, Rabu (16/11/2022).
“Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman khususnya OPD Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang telah menginisiasi Rembuk Stunting yang merupakan rangkaian dari kegiatan aksi konvergensi penanganan masalah stunting,” ucapnya.
Sunggono berharap dari Rembuk Stunting ini sebagai evaluasi capaian pelaksanaan pencegahan selama tiga tahun yang lalu, sehingga target dapat tergambar dengan jelas.
“Alhamdulillah dengan konvergensi kita sudah tetapkan penanganan stunting untuk tahun 2023. Mudah-mudahan capaian target kinerja yang sudah kita tetapkan dengan cara konvergensi di tahun depan lebih turun lagi sesuai target pemerintah 14%. Di tahun ini kita sudah 15,9%,” harapnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa penanganan masalah stunting merupakan kegiatan lintas sektoral, di mana sebagai leading sektornya saat ini Dinas P2KB, yang sebelumnya pada Dinas Kesehatan. Sementara lokus intervensinya di OPD-OPD yang telah terpetakan.
“Hampir semua OPD terlibat, dari Dinas Kesehatan, Dinas Perkim, Dinas Keluatan dan Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dalam arti luas, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagai leading sektornya, sehingga terjadi penurunan angka stunting yang signifikan di Kukar,” ungkapnya.
Untuk alokasi anggaran penanganan stunting di Kukar, Sunggono menuturkan pada tahun 2022 sekitar Rp 29 miliar.
“Dan itu belum termasuk anggaran yang teralokasi melalui desa (ADD/DD) dan pihak ketiga,” pungkasnya. (adv/um)