Search
Search
Close this search box.

ABI Jateng Desak FKUB Gelar Acara Kerukunan Umat Beragama di Kota Solo

Ketua DPW Jateng Sayid Musthofa al-Jufri berfoto bersama perwakilan tokoh-tokoh lintas agama, penghayat dan kepercayaan di Vihara Tanah Putih Kota Semarang. (Istimewa)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Dewan Pengurus Ahlulbait Indonesia (ABI) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mendesak FKUB Jateng untuk menggelar acara kerukunan umat beragama di Kota Solo.

Hal itu disampaikan oleh DPW Jateng dalam pertemuan acara Halalbihalal dan Silaturahmi yang digelar di Semarang Kamis (4/5/2023).

Acara yang digelar di Vihara Tanah Putih Jalan Dr. Wahidin Nomor 12 Semarang itu dihadiri oleh Ketua DPW Jateng, Sayid Musthofa al-Jufri.

Advertisements

Dengan mengenakan stelan baju koko lengan pendek, peci warnah putih dan celana cotton warna hitam, Sayid Musthofa memasuki Vihara didampingi oleh Humas ABI Jateng, Muhlisin Turkan.

Acara itu juga dihadiri oleh 50 perwakilan tokoh-tokoh lintas agama, penghayat dan kepercayaan, termasuk Ustaz Miqdad Turkan dari Pondok Pesantren Darut Taqrib Jepara.

Dalam sambutan singkat, Kepala Vihara Tanah Putih Semarang Bhikku Cattamano MT mengatakan kegiatan ini bak pemberi warna pada Indonesia yang memiliki banyak suku dan agama, yang seolah mencetak foto dari klise lama yang indah tentang Indonesia di masa lalu.

“Kita kembali untuk boleh dibilang mencetak foto yang indah itu kembali tentang Indonesia melalui silaturahmi bersama merayakan Hari Raya Idulfitri bersama saudara-saudara yang beragama Islam,” kata Bhikku Cattamano.

Selain perwakilan Ormas keagamaan seperti Syiah, NU dan Muhammadiyah, hadir juga Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng Haerudin SH., MH dan Kepala Bidang Badan Kesbangpol Jateng Pradhana Agung Nugraha.

Dalam sambutannya, Pradhana menyampaikan bahwa kerukunan dan toleransi merupakan kunci penting dalam membangun bangsa.

Dia mengaku sangat mengapresiasi kegiatan Halal Bihalal dan Silaturahmi yang dihadiri para tokoh lintas agama tersebut.

Ketua FKUB Provinsi Jateng KH Taslim Syahlan menilai halalbihalal ini adalah wujud komitmen kebangsaan yang sangat baik untuk membangun kerukunan.

“Hari ini bisa kita saksikan Vihara Tanah Putih mengundang kawan lintas agama. Pertanda kita terus mengembangkan bentuk moderasi beragama,” jelasnya.

Sekalipun acara Halal Bihalal dan Silaturahmi ini digelar santai dan jauh dari formal, namun acara ini melahirkan deklarasi penting yang disebut dengan Gerakan Perempuan Lintas Agama (Garputala).

Garputala, menurut Taslim, adalah satu-satunya gerakan perempuan yang mengusung toleransi dan kebersamaan di bawah FKUB Jateng, yang juga hanya ada di Jateng.

Kelak gerakan ini diharapkan menjadi gerakan komunitas perempuan lintas agama yang merangkul semua elemen masyarakat, Ormas keagaaman dan penghayat untuk membangun toleransi dan kebersamaan.

Sementara itu, dalam sambutan penutup acara, Kepala Badan Kesbangpol Jateng Haerudin SH., MH menganggap kerukunan beragama di Jateng sangat bagus serta menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun ini, terlebih setelah pendeklarasian Garputala.

“Kalau ini menjadi Ormas, maka pertama adanya Gerakan Perempuan Lintas Agama,” Katanya.

Kepala Badan Kesbangpol juga melaporkan bahwa di Jateng terdapat empat kota-kabupaten yang menjadi kota tertoleran di Indonesia, yang menurutnya empat kota itu masuk dalam peringkat sepuluh besar kota terukun di seluruh Indonesia.

“Kota Salatiga urutan dua, Surakarta urutan keempat, Kota Semarang urutan ketujuh, dan Kota Magelang urutan kesepuluh, ” bebernya.

Hal penting yang disampaikan Haerudin adalah Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2022 tentang Sinergitas Penguatan Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Jateng. yang menegaskan bahwa gerakan FKUB sampai pada tin

Aturan tersebut menegaskan gerakan FKUB hingga rukun tetangga, rukun warga dan lembaga pemberdayaan masyarakat serta karang taruna.

Menurut Haerudin, peraturan ini hanya ada di Jateng. Pasalnya, seluruh elemen masyarakat dilibatkan dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.

Dalam wawancara dengan wartawan, Humas ABI Jateng juga melaporkan kondisi Muslim Syiah di Kota Solo kepada Taslim.

Menurut dia, Muslim Syiah di Soloh masih belum dipulihkan hak-hak mereka dalam hal beribadah dan melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan pasca peristiwa berdarah-darah di acara midodareni tahun 2020 di Solo.

ABI pun mendesak FKUB segera menggelar acara penting di Solo dengan menghadirkan semua Ormas keagamaan, penghayat dan perwakilan Kemenag serta Kemendagri.

Menjawab permintaan itu, Taslim mengatakan, pelaksanaan program itu menjadi proyek FKUB. Saat ini, proses lobi tengah dilakukan di tingkat daerah hingga pusat untuk menyukseskan penyelenggaraan acara tersebut.

Di akhir acara, Sayid Musthofa al-Jufri berkomitmen untuk menyosialisasikan dua poin penting yang disepakati dalam acara tersebut ke setiap DPD ABI Jateng dan Badan Otonom Muslimah Ahlulbait Indonesia (MAI).

Ia mendorong setiap DPD ABI di Jateng untuk terlibat aktif dalam kegiatan FKUB di tingkat daerah. “Kemudian juga menyosialisasikan Gerakan Perempuan Lintas Agama ini ke Koordinator MAI wilayah Jawa Tengah”, tegasnya. (mt)

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA