Search
Search
Close this search box.

Abu Hamzah Puji Perlawanan di Lebanon, Irak, dan Yaman, PIJ Tidak akan Menyerah kepada Para Tetua Pengecut Israel

Juru Bicara Jihad Islam Palestina, Abu Hamzah. (Al Mayadeen)
Juru Bicara Jihad Islam Palestina, Abu Hamzah. (Al Mayadeen)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Saluran satelit media independen Arab Al Mayadeen melaporkan pada Selasa (12/12/2023), Juru Bicara sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ) Abu Hamzah mengungkapkan kabar terbaru mengenai operasionalnya dan memuji perlawanan di Irak dan Libanon atas bantuan mereka.

Para pejuang PIJ, Brigade al-Quds, terlibat dalam perang kota dengan pasukan pendudukan Israel di Gaza, menewaskan puluhan tentara Israel dan melukai ratusan orang lainnya, kata Juru Bicara Abu Hamzah, Selasa.

Menurutnya, faksi Perlawanan Palestina menembaki beberapa kota Palestina yang diduduki dan titik-titik pertemuan militer dengan mortir.

Advertisements

“Kami tidak akan menyerah. Kami tidak akan mengibarkan bendera putih tidak peduli berapa lama pertempuran ini berlangsung. Pertempuran hari ini bukan lagi soal mengakhiri perlawanan atau membebaskan para tawanan, tapi soal perhitungan dengan rakyat Palestina dan perlawanan mereka,” ujar Abu Hamzah.

Ia kemudian menggarisbawahi bahwa pengeboman yang dilakukan penjajah Israel terhadap warga sipil merupakan tindakan yang dilakukan oleh “para tetua pengecut yang menderita kekalahan besar di tangan orang-orang yang teguh di tanah airnya.”

Ia pun menggarisbawahi bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengetahui nasibnya yang sudah pasti setelah perang, dan menyerukan kepada keluarga-keluarga para tawanan Israel yang ditawan oleh pihak Perlawanan untuk meminta pertanggungjawaban Netanyahu yang terus melanjutkan perang, dan karena nasib para tawanan berada di tangannya.

Para tawanan akan mati karena pemboman Zionis atau kembali melalui negosiasi yang dimediasi yang hanya akan ditegakkan jika mereka menyertakan gencatan senjata permanen.

Irak dan Lebanon berdiri bersama Gaza

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa tingkat serangan terhadap militer AS di Irak dan Suriah telah meningkat 45 persen dalam tiga minggu terakhir.

Sumber-sumber menyebutkan bahwa serangan tersebut meliputi pangkalan al-Omar dan Conoco di pedesaan Deir Ezzor, selain pangkalan Kharab al-Jir dan al-Shadadi di pedesaan al-Hasakah.

Faksi-faksi perlawanan di Irak sebelumnya mengatakan bahwa mereka menganggap pangkalan-pangkalan pendudukan AS di wilayah tersebut sebagai target yang sah, karena AS telah menawarkan “dukungan tak tergoyahkan” kepada “Israel”, yang memungkinkan mereka untuk melakukan pembantaian terhadap rakyat Palestina, dengan memberikan dukungan militer, keuangan, dan diplomatik yang diperlukan.

Sementara itu, Perlawanan Islam di Lebanon, Hizbullah pada hari Selasa, mengumumkan bahwa pasukannya menyerang beberapa situs militer Israel, menyebabkan kerusakan yang sangat parah dan menimbulkan banyak korban material dan korban jiwa.

Hizbullah sekali lagi menggarisbawahi bahwa pasukannya melakukan serangan terhadap pasukan pendudukan Israel untuk mendukung Perlawanan di Gaza ketika penjajah Israel melanjutkan serangannya terhadap rakyat Palestina.

Keteguhan Yaman dalam mendukung Palestina

Abu Hamzah juga memuji rakyat Yaman yang telah membebaskan diri dan membuktikan kepada semua orang bahwa mereka mendukung Allah, Islam, Jihad, dan Palestina.

Menanggapi seruan rakyat Yaman dan arahan dari pemimpin Ansarullah, Sayyed Abdul-Malik al-Houthi, Angkatan Bersenjata Yaman memperluas target serangannya hingga mencakup semua kapal yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan Israel yang melewati Laut Arab dan Laut Merah.

Sebelumnya pada hari Selasa, juru bicara YAF, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengkonfirmasi bahwa Angkatan Laut YAF telah menargetkan sebuah kapal tanker minyak berbendera Norwegia dengan rudal anti-kapal.

Kapal Strinda sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan Israel di wilayah Palestina yang diduduki, sebuah tujuan yang mendorong YAF untuk mengambil tindakan dan menyerang kapal tersebut. Hal ini dilakukan setelah YAF mengeluarkan banyak peringatan kepada awak kapal yang tidak mengindahkannya.

“Untuk mendukung rakyat Palestina, di tengah penderitaan mereka, yang saat ini menghadapi kematian, kehancuran, dan pengepungan di Jalur Gaza, dan sebagai tanggapan atas seruan rakyat Yaman yang merdeka dan rakyat yang merdeka dari umat kita, pasukan angkatan laut telah melakukan operasi militer tingkat tinggi terhadap kapal Norwegia Strinda,” kata Saree.

Mengulangi maklumat YAF sebelumnya, Saree mengatakan, “Angkatan bersenjata Yaman tidak akan ragu untuk menargetkan kapal apa pun yang melanggar arahan dalam pernyataan sebelumnya,” tegas Saree. (nsa)

Sumber: Al Mayadeen

 

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA