Search
Search
Close this search box.

Ahmad Doli: Pengurus KAHMI bukan Koalisi Partai Politik

MN KAHMI berfoto bersama Ketua Dewan Penasehat MN KAHMI, Dr. Akbar Tanjung. (Istimewa)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) Korps Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Ahmad Doli Kurnia mengatakan bahwa pengurus baru menunjukkan adanya Partai KAHMI yang bukan partai politik.

Doli bersyukur karena pada Senin (27/3/2023) lalu pengurus KAHMI periode 2022-2027 dilantik di Jakarta Convention Centre (JCC).

“Sekitar 1.000 orang menjadi pengurus (KAHMI),” kata Doli dalam sambutannya saat Buka Puasa Bersama di kediaman Akbar Tanjung, yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Advertisements

Ia berharap kepengurusan baru ini bisa membawa kemajuan.

“Kemajuan bagi KAHMI, Islam, dan Indonesia,” ungkap politisi Partai Golkar ini.

Dia juga menegaskan bahwa kepengurusan periode ini yang gemuk bukan merupakan “koalisi” partai politik.

“Karena sebagian besar presidium adalah pimpinan partai politik,” ucapnya.

Kepengurusan KAHMI ini juga bukan konfederasi majelis-majelis wilayah.

“Karena banyak pengurus wilayah yang ingin menjadi pengurus MN (KAHMI),” tuturnya.

Doli pun berpesan agar para pengurus mencurahkan ide, gagasan, dan gerakan baru dalam kepengurusan KAHMI.

Ia mengatakan bahwa ide, gagasan, dan gerakan baru para pengurus diperlukan agar KAHMI bisa berkontribusi dalam kehidupan sosial-masyarakat.

Sikap pengurus itu diperlukan juga untuk menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian.

Doli mencontohkan pandemi Covid-19 yang melanda dunia dalam tiga tahun belakangan ini.

“Tidak ada yang menyangka adanya virus corona,” paparnya.

Situasi tak menentu juga kerap terjadi dalam kehidupan politik di Tanah Air, seperti isu tiga periode presiden, penundaan Pemilu, dan sistem Pemilu legislatif terbuka atau tertutup.

Dalam menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian ini, sambung Doli, ada beberapa hal yang harus dimiliki pengurus KAHMI.

Pertama, kepemimpinan yang kuat dari para pengurus KAHMI. Kedua, kemampuan berpikir out of the box atau berpikir dari sudut pandang lain.

Ketiga, kemampuan memiliki dan mengelola jaringan. “Yang semuanya itu sudah dilatih di HMI dari awal,” kata Doli. (*)

Penulis: Han

Editor: Ufqil Mubin

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements

BERITA ALTERNATIF

POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA