BERITAALTERNATIF.COM – Penulis dan akademisi asal Indonesia Prof. Mohammad Nabil menyebut Amerika Serikat (AS) tengah menuju kebangkrutan disebabkan sejumlah aspek fundamental yang mendasarinya.
AS disebutnya memiliki “banyak dosa” karena menjadi bangsa pembunuh terhadap bangsa-bangsa lain di dunia.
Donald Trump, presiden yang penuh kontroversi, mengatasi masalah AS dengan cara “jalan mundur”.
Pengenaan tarif fantastis terhadap puluhan negara baru-baru ini diklaim Trump untuk memajukan kembali industri manufaktur Amerika.
Proteksi terhadap barang-barang AS dengan cara pengenaan tarif tinggi pada barang impor, kata dia, bertentangan dengan prinsip ekonomi yang dianut oleh Paman Sam.
“Makanya ini ditentang oleh para ekonom, termasuk oleh ekonom penerima hadiah nobel seperti Joseph Stiglitz,” ungkapnya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Bincang Berita Maula TV pada Kamis (17/4/2025).
Pengenaan tarif terhadap barang-barang dari negara-negara lain seperti komponen manufaktur disebutnya justru menyusahkan masyarakat AS.
“Barang-barang yang diimpor jadi mahal, bahkan barang-barang yang diproduksi di dalam negeri sebagian besar banyak komponennya dari luar,” katanya.
Ia mencontohkan mobil yang diproduksi di AS, yang bahan dasarnya berasal dari Kanada dan Meksiko. “Bahkan baterai itu dari China,” sebutnya.
Mobil yang diproduksi Tesla, sambung Nabil, menerima dampak negatif dari pengenaan tarif terhadap barang-barang impor.
“Elon Musk terkena dampak karena sebagian besar komponennya, khusus baterai, itu dari China,” jelasnya.
Akibatnya, Trump dan Musk berkonflik pasca pengenaan tarif tersebut. Pasalnya, mobil Tesla tak lagi kompetitif di pasar dunia akibat tarif yang dikenakan Trump.
“Mobil Tesla jadi mahal sekali dan tidak bisa dijual di luar lagi,” terangnya.
Sementara itu, mobil-mobil yang diproduksi di China sudah merambah berbagai pasar dunia, termasuk Eropa yang menjadi sekutu dekat Amerika.
“Mobil dari China lebih murah dan bagus. Harganya sepertiga (dari harga mobil Tesla). Apalagi dengan perang tarif sekarang, betul-betul Tesla akan nyungsep,” katanya.
Kebijakan Trump disebut Nabil akan meningkatkan harga-harga di Amerika sehingga dalam waktu singkat akan mengakibatkan inflasi dan resesi.
“Ringkasnya, perekonomian Amerika Serikat akan nyungsep,” tegasnya. (*)
Penulis dan Editor: Ufqil Mubin