BERITAALTERNATIF.COM – Seorang anak perempuan berusia 10 tahun bernama Ayca Ceplin ditemukan dalam kondisi hidup setelah tujuh hari terjebak reruntuhan gempa yang mengguncang Turki dan Suriah pekan lalu.
Dilansir dari CNN, korban ditemukan pada Senin (13/2/2023) waktu setempat. Ayca ditarik dari puing-puing kompleks apartemen Ebrar di Kahramanmaras.
Sementara tim penyelamat menjanjikan susu stroberi dan bagel kepada seorang gadis muda setelah ditarik dari puing-puing di Kota Adiyaman.
Dalam video yang dibagikan oleh Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca di Twitter, penyelamat terlihat menempatkan masker oksigen pada gadis muda bernama Hivay.
Para penyelamat kemudian berjanji untuk memberikan bagel dan susu stroberi kepada anak perempuan itu.
Tim penyelamat telah bekerja tanpa lelah untuk menarik anak-anak dan orang dewasa dari puing-puing satu minggu setelah gempa kuat melanda Turki dan Suriah.
Selain itu, seorang pria diselamatkan di Hatay. Kantor berita pemerintah Anadolu melaporkan korban bernama Huseyin Berber.
Operasi penyelamatan berlangsung di Jalan Mimar Sinan di Antakya. Berber segera dibawa ke rumah sakit setelah berhasil dievakuasi.
Penyelamatan Berber mengikuti penemuan seorang anak laki-laki berusia 13 tahun di Hatay.
Gempa dahsyat yang mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari kini telah menewaskan 33 ribu orang.
Di tengah jumlah korban jiwa yang terus bertambah, PBB mengakui kesulitan mengirimkan bantuan gempa ke wilayah konflik di Suriah.
Bantuan kemanusiaan dari PBB yang akan menuju barat laut Suriah telah tiba di Turki, namun Kepala Penanganan Bencana PBB Martin Griffiths mengatakan bantuan itu masih kurang karena jutaan orang yang rumahnya hancur masih membutuhkannya.
“Sejauh ini kami telah mengecewakan para warga di barat laut Suriah. Mereka saat ini merasa ditinggalkan, menanti bantuan internasional yang tak kunjung datang,” tutur Griffiths kepada AFP.
Sejumlah suplai bantuan berupa alat-alat kesehatan ke wilayah pemberontak yang melawan Presiden Suriah Bashar Al-Ashad tersendat. Wilayah tersebut juga masih dalam sanksi oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
Total sedikitnya 10 truk menuju barat laut Suriah melalui perbatasan di jalur Bab Al-Hawa, seperti dikutip dari AFP. Iring-iringan bantuan kemanusiaan itu membawa perlengkapan shelter termasuk lembaran plastik, tali, baut, paku, selimut tebal, matras, hingga karpet.
Bab Al-Hawa sejauh ini menjadi satu-satunya jalur yang memungkinkan dilalui bagi rombongan bantuan kemanusiaan dari internasional selama 12 tahun perang sipil. Sejumlah jalur ditutup setelah mendapat tekanan dari Rusia dan China.
Namun, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan telah berdiskusi dengan Assad untuk bantuan kemanusiaan di Suriah. WHO mengklaim Assad telah setuju membuka sejumlah perbatasan lagi demi pengiriman bantuan kemanusiaan menuju wilayah pemberontak.
“Dia (Assad) telah setuju untuk membuka jalur perbatasan lainnya untuk keperluan darurat,” kata Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip dari AFP. (*)
Sumber: CNN Indonesia