Search
Search
Close this search box.

Aktivisme dan Politik, Jalan Pengabdian Rusman untuk Kemaslahatan Masyarakat

Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Saat berusia 3 tahun, Rusman dibawa ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Pada tahun 1985, hutan-hutan Kaltim masih asri karena tambang batu bara dapat dihitung dengan jari.

Dia tumbuh dan besar di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Di desa yang berbatasan dengan Bukit Soeharto inilah Rusman dibesarkan serta melihat ragam perubahan sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan di Bumi Mulawarman.

Pria kelahiran Bone pada tahun 1982 ini mengenyam pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah DDI Tani Makmur Loa Janan. Kemudian, pendidikan menengah di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah DDI Karya Baru Loa Janan.

Advertisements

Aktivitas pertambangan yang kian masif di Kaltim dan juga mimpinya menjadi akademisi mengantarkan Rusman memilih melanjutkan pendidikan tinggi di Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong.

Namun, ia tak menyelesaikan studi di fakultas tersebut. Kelak, Rusman merampungkan kuliahnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Unikarta Tenggarong.

Dia tak puas dengan ilmu politik yang didapatkannya di Fisipol Unikarta. Rusman kemudian merampungkan pendidikan pascasarjana di Magister Ilmu Administrasi Negara Fisipol Universitas Mulawarman Samarinda pada tahun 2019.

Kala mengenyam pendidikan di Unikarta, Rusman aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik dan Fisipol, serta BEM Universitas.

“Bukan mahasiswa namanya kalau tidak berorganisasi. Tujuan kerja itu juga berorganisasi,” ucapnya saat ditemui awak media beritaalternatif.com di Tenggarong pada Sabtu (4/3/2023).

Sementara di organisasi eksternal kampus, dia bergabung dan aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Di organisasi yang didirikan pada 5 Februari 1947 oleh Lafran Pane tersebut ia pernah mengemban amanah sebagai Sekretaris Umum HMI Cabang Kukar pada tahun 2007.

Di HMI pula ia banyak belajar cara berbicara di depan umum (public speaking), memahami karakter diri sendiri, dan mengurai serta mendalami persoalan eksternal tentang pembangunan, kebijakan daerah, dan kebangsaan.

Selain belajar di kampus, dia menghabiskan hari-harinya sebagai mahasiswa untuk berdemonstrasi bersama para aktivis kampus. Hal ini diakuinya telah membentuk karakternya sebagai generasi muda yang memiliki prinsip berjuang untuk kepentingan masyarakat.

Semula, ia mengambil jurusan pertambangan karena ingin bekerja di perusahaan tambang. Namun, setelah melewati ragam fase perjuangan di kampus, ia menyadari bahwa pemuda tak hanya dibebankan untuk bekerja demi memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Ilmu politik yang didapatkannya di Fisipol Unikarta juga mengantarkannya mempelajari dan memahami demokrasi serta pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan: eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Aktivitasnya sehari-hari yang kerap berdiskusi dan berdebat bersama sejawat dan senior-seniornya di kampus dan HMI membuatnya memahami pentingnya integritas dan idealisme di berbagai tempat dan waktu.

Setelah lulus di pendidikan magister, Rusman melihat bahwa ada peran besar yang sangat bermanfaat bagi masyarakat yang harus ditunaikan para pemuda di negeri ini, khususnya lewat jalur pemerintahan.

Meski begitu, ia tak meninggalkan kewajibannya sebagai kepala keluarga untuk mencari nafkah demi menghidupi istri dan anak-anaknya.

Dia tumbuh dalam keluarga yang mengajarkan kemandirian hidup. Hal ini pula yang mendorongnya kuliah sembari bekerja di Koran Kaltim sejak tahun 2006 hingga 2018.

Kemudian, ia juga bekerja sebagai staf Biro Administrasi Kemahasiswaan Unikarta pada 2018 hingga 2021. Kini, Rusman ditugaskan sebagai Kasubag Akademik Pascasarjana Unikarta dan tim ahli di PT Primacon Explorindo.

Sebelumnya, dia pernah bertugas sebagai Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan di Pilgub 2018 dan Pemilu 2019.

Jalan perjuangan memang mimpinya sedari aktif di HMI Cabang Kukar. Ini pula yang membuatnya menyadari bahwa generasi muda harus memilih jalan politik untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Namun dalam politik, kata dia, pemuda harus memiliki modal yang sangat penting, yakni integritas. “Selain punya integritas, juga harus punya kualitas,” katanya.

Rusman pun memilih Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Kukar sebagai kendaraan politiknya dalam mengaspirasikan pikiran-pikirannya untuk kemaslahatan masyarakat.

Menurut pemuda yang memiliki 2 anak ini, generasi muda harus melek terhadap politik. Karena itu, pemuda sepatutnya memilih partai politik sebagai kendaraan perjuangannya.

Dia menilai PKN merupakan partai politik yang cocok bagi generasi muda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya, serta memperjuangkan kepentingan publik.

Meski tergolong partai baru di jagat politik Tanah Air, Rusman berpendapat, kader-kader PKN bisa berbuat lebih banyak bagi masyarakat apabila dipercaya para pemilih untuk menduduki kursi legislatif di tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional.

“Di Pemilu 2024 ini setidaknya kami memberikan warna baru bagi perpolitikan Kutai Kartanegara. Setidaknya kami membuktikan bahwa anak-anak muda bisa berbuat lebih banyak,” jelasnya.

Kata Rusman, masyarakat telah dicangkokkan dengan cara berpikir bahwa hanya calon anggota legislatif dengan banyak isi tas (uang) serta berlatar belakang pengusaha yang hanya dapat mewakili masyarakat di legislatif maupun eksekutif.

Padahal, sambung Rusman, pencalonan sebagai wakil rakyat dapat dibangun melalui konsep gotong royong. Spirit inilah yang tengah dibangun dan dijalankan PKN.

“Dengan kita gotong royong bersama-sama dengan masyarakat kita, dengan rakyat kita, maka kita akan bisa berbuat lebih baik. Makanya, di Pemilu 2024 PKN canangkan bahwa setiap Dapil Kukar yakin 1 kursi,” pungkasnya. (*)

Penulis: Nadya Fazira

Editor: Ufqil Mubin

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA