BERITAALTERNATIF.COM – Tidak hanya kelangkaan dan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Desa Jantur Kecamatan Muara Muntai, Kukar sepekan ini juga mengalami kenaikan harga tabung gas elpiji ukuran 3 kg.
Beberapa hari yang lalu, harga BBM jenis pertalite di Desa Jantur hanya berkisar pada angka Rp 12-14 ribu. Saat ini mencapai Rp 16 ribu per liter.
Sementara itu, tabung gas elpiji tiga kg yang biasanya dibeli dengan harga Rp 28-30 ribu, kini menembus angka Rp 41 ribu per tabung.
Kenaikan tersebut menjadi yang paling tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan harga BBM dan gas elpiji yang melambung tinggi masyarakat Desa Jantur terutama para nelayan dinilai sangat dirugikan.
Merespons hal itu, Anggota DPRD Kukar, Sopan Sopian mengatakan, selain pembatasan pendistribusian dari PT. Pertamina, kelangkaan BBM di Kecamatan Muara Muntai juga terjadi akibat kurangnya Agen Premium dan Minyak Solar (APMS).
Kata dia, di Kecamatan Muara Muntai hanya memiliki satu APMS. Hal itu menyebabkan tabung gas yang dijual di Muara Muntai berasal dari tangan ketiga.
Sopan pun mendorong agar Pemkab Kukar mendirikan APMS baru di setiap desa di Kecamatan Muara Muntai.
“Para pengusaha membeli tabung di Samarinda dan menjualnya dengan harga yang sedikit lebih mahal. Itu biasa karena ada ongkos yang juga dikeluarkan oleh pengusaha,” kata Sopan, Kamis (3/8/2023).
Terkait mahalnya harga jual tabung gas oleh pengusaha, Sopan mengaku tidak memiliki hak untuk menegur.
Anggota dewan dari Dapil VI Partai Gerindra tersebut mendorong Pemkab Kukar agar mengeluarkan kebijakan dalam mengatur harga tabung gas di Kecamatan Muara Muntai.
“Dengan kebijakan itu, Pemkab Kukar bisa mengatur para pengusaha agar tidak mengambil untung yang terlalu besar,” ujarnya.
Ia berharap agar kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah membuat masyarakat Muara Muntai kembali beraktivitas seperti biasanya.
“Kita tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Semoga ini bisa segera dimusyawarahkan,” pungkasnya. (rh)
