BERITAALTERNATIF.COM – Pemimpin Agung Republik Islam Iran Sayid Ali Khamenei mengatakan bahwa pihaknya menginginkan dan menyimpan simpati terhadap persatuan umat Islam.
Kata dia, umat Islam mesti memahami bahwa keinginan dan asa terhadap persatuan Islam akan selalu menuai tantangan berat dari musuh-musuh Islam.
“Rezim Amerika dan rezim palsu Zionis adalah pelopor dari permusuhan ini. Mereka adalah musuh-musuh persatuan Islam,” tegasnya sebagaimana dikutip beritaalternatif.com dari kanal Youtube Al-Kisa Channel pada Sabtu (25/6/2022).
Menanggapi anggapan yang menyebutkan bahwa ada permusuhan antara Iran dan Amerika di balik misi persatuan tersebut, ia menegaskan, AS bukan hanya musuh Republik Islam Iran.
Permusuhan AS terhadap Iran lebih besar karena Negeri Persia tersebut aktif melakukan perlawanan. Namun, pada hakikatnya Amerika adalah musuh umat Islam dan seluruh negara Islam.
Paman Sam, lanjut dia, juga memusuhi Palestina, negara-negara Asia Barat dan Afrika Utara, serta menjadikan umat Islam sebagai musuh.
Sayid Ali mengungkapkan, permusuhan ini dilatarbelakangi esensi ajaran Islam yang menolak kezaliman, penindasan, arogansi, dan imperialisme.
Saat ini, sistem imperialisme didalangi oleh AS. Sebelumnya, Inggris dan sekutunya menjadi pemimpin dalam sistem ini. “Mereka bertentangan dengan prinsip dan identitas Islam,” ucapnya.
Sebagian pihak beranggapan bahwa AS adalah sekutu Arab Saudi serta bermusuhan dengan Iran. Padahal, negara yang memimpin sistem imperialis tersebut juga memusuhi Saudi.
Hal ini tercermin dari ucapan eksplisit pemimpin AS terhadap Saudi, yang menyebutkan bahwa Saudi tidak memiliki apa pun selain uang.
“Bukankah ini sebuah permusuhan? Apa arti ucapan ini? Artinya adalah Saudi punya banyak harta dan kita harus curi hartanya. Adakah kejahatan terhadap suatu negara yang lebih besar dari hal ini?” tanyanya.
Ia menekankan, Saudi mesti memahami bentuk permusuhan tersebut, serta mengerti kewajiban manusia terhormat terhadap permusuhan AS.
Kemuliaan Islam, kehormatan Islam dan bangsa Arab menuntut setiap negara Islam seperti Saudi mengambil sikap dalam menghadapi penghinaan tersebut.
“Tugas mereka adalah memahami hal-hal seperti ini. (Akan tetapi) mereka tidak memahaminya. Amerika memusuhi semuanya,” pungkas Sayid Ali. (*)