BERITAALTERNATIF.COM – Alif Turiadi merupakan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kukar yang berasal dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Pria kelahiran Blitar 25 Mei 1969 ini telah melewati proses panjang menimba pengetahuan dan pengalaman hidup sebelum kemudian mendapatkan kepercayaan sebagai wakil rakyat.
Ia memulai pendidikan dasar di SD 026 Temindung Kota Samarinda. Kemudian melanjutkan sekolah di SMP Negeri 13 Lempake.
Selepas lulus dari SMP tersebut, Alif lalu melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Samarinda.
Dia mempunyai banyak kenangan semasa menempuh pendidikan dasar, salah satunya petugas rutin yang membacakan teks UUD 1945.
Kebiasaan tersebut membuatnya memiliki kemampuan untuk menghafal UUD 1945 saat menduduki bangku SMP tanpa melihat teks.
Masa-masa remajanya dihabiskan untuk menimba ilmu. Orang tuanya benar-benar mendorongnya untuk menempuh pendidikan serta menggali ilmu sedalam mungkin.
Saat duduk di bangku sekolah, ia didorong oleh kedua orang tuanya untuk bersekolah di sekolah negeri. Musababnya, dalam pandangan keluarganya, menempuh pendidikan di sekolah swasta membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
Karena itu, dia diminta untuk menjalani proses pendidikan tanpa membebani ekonomi keluarganya.
“Dahulu saya sangat takut jika tidak disekolahkan. Sebelum ujian, gelisah, takut nilai rendah dan tidak bisa masuk di sekolah negeri,” jelasnya kepada awak media Berita Alternatif, Jumat (5/1/2023).
Selepas SMA, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda.
Kedua orang tuanya yang berstatus sebagai pedagang telah mendidiknya untuk hidup mandiri. Atas dasar itu pula ia bertekad menyelesaikan studinya di kampus tanpa membebani keuangan keluarganya.
Untuk memenuhi kebutuhannya selama melakoni perkuliahan di kampus, Alif memutuskan menjadi sopir taksi.
“Dulu semasa kuliah agar tidak membebankan orang tua untuk membayar UKT, saya jadi sopir taksi jurusan Pasar Segiri ke Lempake. (Pekerjaan ini saya lakoni) sampai saya lulus kuliah,” bebernya.
Ia tidak pernah mengeluh atas garis tangan yang mengharuskannya untuk mandiri secara ekonomi dengan cara menjadi sopir taksi.
Profesi tersebut mengantarkannya berkenalan dengan banyak orang serta membaur dengan masyarakat Kota Tepian.
Organisasi dan Karier
Semasa kuliah, Alif juga aktif di senat mahasiswa yang fokus pada bidang jurnalistik. Ia ditugaskan untuk mengumpulkan informasi serta menempelnya di majalah dinding kampus.
Keaktifan dia di organisasi membuatnya mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam mengasah kepemimpinannya sejak dini.
Setelah lulus dari kampus, ia memutuskan untuk melamar di perusahaan Gemini Astra Karya yang berada di bawah naungan Gemini Grup.
“Kantornya di samping Bioskop Mahakama Samarinda. Di sana saya bekerja kurang lebih 5 tahun,” jelasnya.
Lima tahun berlalu, ia pun mengambil keputusan untuk menjadi kontraktor. “Saya membangun usaha secara mandiri,” katanya.
Sejak kecil, Alif terkenal sebagai pribadi yang ramah dan mudah membaur dengan masyarakat. Hal ini menjadi kebiasaannya hingga kini dalam bersosial.
Selain dari pendidikan dan pengalaman, ia juga mendapatkan inspirasi kehidupan dari buku karya Stephen R. Covey berjudul 7 Habbits of Highly Effective People.
Buku ini mendorongnya untuk membangun kebiasaan positif seperti proaktif, menentukan tujuan, mendahulukan prioritas serta berusaha mengerti dan peka terhadap kondisi sekitar.
Alif sangat mengidolakan Prabowo Subianto. Menurutnya, pendiri Gerindra tersebut merupakan sosok yang inspiratif, tegas, dan berwibawa.
Prabowo pula yang menginspirasinya untuk berkarier di dunia politik. Ia pun memutuskan bergabung di Partai Gerindra.
Dia memulai debutnya sebagai politisi Gerindra Samarinda. Kala itu, partai berlambang garuda tersebut dinakhodai Ipong Muchlissoni, yang saat itu menjadi Anggota DPRD Kota Samarinda.
Saat itu, Alif dipercaya menjadi tim sukses untuk memenangkan Ipong yang mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Kaltim.
Pada tahun 2014, dia mencoba peruntungan sebagai calon anggota legislatif Kukar. Ia pun terpilih menjadi wakil rakyat dari Partai Gerindra.
Kesuksesannya dalam mencapai posisi strategis di legislatif tak terlepas dari dukungan orang tuanya. Ibunya berperan aktif menyosialisasikannya melalui ibu-ibu yasinan di Dapil II, yang meliputi Kecamatan Tenggarong Seberang, Sebulu, dan Muara Kaman.
Peran keluarganya sangat berarti dalam meniti karier sebagai politisi. Saudara-saudara dan keluarganya mendukung penuh Alif untuk menjadi anggota DPRD Kukar.
Selama menjalani karier politik, ia tak pernah menyangka menjadi Wakil Ketua DPRD Kukar.
Alif berkomitmen untuk terus menjadi pionir dalam menyuarakan aspirasi masyarakat Kukar.
Menurut dia, wakil rakyat tak hanya menjalankan tugas rutin, tetapi juga mendengarkan dan membaur dengan masyarakat.
“Karena kita dipercaya oleh masyarakat menjadi pemimpin, maka kita harus kembali ke masyarakat pula,” tutupnya. (lt/fb)