Search
Search
Close this search box.

Pakar: Penyebab Perang Rusia dan Ukraina adalah Amerika Serikat

Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Pakar ilmu politik asal Amerika Serikat (AS) dan pencetus pandangan Realisme Ofensif, John Mearsheimer, dalam sebuah wawancara membahas pangkal meletusnya perang di Ukraina.

Diberitakan al-Alam, Mearsheimer membantah klaim yang populer di media-media AS bahwa tujuan Vladimir Putin mengerahkan pasukan ke Ukraina adalah menaklukkan negara itu dan mencaploknya.

Mearsheimer berpendapat, penyebab perang ini adalah pengabaian ancaman eksistensi atas Rusia oleh pihak Barat.

Advertisements

“Sejak lama, pandangan saya adalah krisis yang telah berubah menjadi perang ini berhubungan dengan upaya Barat untuk menjadikan Ukraina sebagai bentengnya di perbatasan Rusia,” kata Mearsheimer.

“Semua berawal dari April 2008 ketika NATO mengadakan rapat di Bukharest. NATO mengumumkan bahwa Ukraina dan Georgia akan menjadi anggota pakta ini di masa depan. Rusia, terutama Putin, di masa itu secara terbuka menyatakan bahwa tindakan ini adalah pelanggaran garis merah, tidak bisa diterima, dan merupakan ancaman eksistensional bagi Rusia. Mereka menyatakan hal ini dengan sangat jelas,” lanjutnya.

Ia lalu menyinggung perkembangan yang disebut “Revolusi Lapangan” di Ukraina pada 2014. “Krisis dimulai pada 21 Februari 2014. Barat meresponsnya dengan melipatgandakan (gesekan). Ketika Presiden Biden masuk Gedung Putih pada Januari 2021, ia memberikan lebih banyak dukungan untuk Ukraina dibandingkan Donald Trump. Kita praktis telah melewati garis merah dan menciptakan ancaman eksistensional bagi Rusia,” sebutnya.

“Pihak Rusia telah menggambarkannya dengan sangat jelas kepada kita. Namun kita justru meningkatkan tensi. Hasilnya, Putin pada Februari tahun ini menyerang Ukraina. Banyak yang berkata bahwa Putin melakukannya demi menaklukkan dan mencaplok Ukraina, atau bahwa ia berniat ingin menghidupkan Uni Soviet kembali. Ini semua omong kosong. Tak satu pun bukti yang menguatkannya,” tegas Mearsheimer. (*)

Sumber: Poros Perlawanan

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA