Search
Search
Close this search box.

Amplang Srikandi Hasilkan Oleh-Oleh Khas Kalimantan Timur

Potret produk Amplang Srikandi yang dikirim ke awak media Berita Alternatif pada Selasa, 12 Maret 2024. (Istimewa)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Pelaku usaha asal Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Harnalia membangun usaha yang memproduksi amplang dan kerupuk pada tahun 2018.

Dua produk yang diproduksinya itu telah menjadi oleh-oleh khas Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Dia membangun usaha tersebut karena terinspirasi dari lingkungan di sekitar rumahnya yang berada di kawasan pesisir.

Ia melihat terdapat banyak ikan yang busuk begitu saja di sekitar rumahnya.

Harnalia memulai usahanya dengan mempelajari resep pembuatan amplang dan kerupuk.

Usahanya membuat produk tak langsung berhasil. Dia kerap gagal menghasilkan produk berkualitas.

Namun, ia tak pantang menyerah. Harnalia optimis suatu saat dia akan berhasil memproduksi produk yang dapat digemari banyak orang.

Seiring waktu berjalan, ia pun menghasilkan produk amplang dengan beragam rasa, di antaranya original dan balado.

“Sekarang berjualan di rumah dan kami jadi distributor tempat oleh-oleh yang bertempat di deretan Islamic Center,” ucapnya kepada awak media Berita Alternatif, Selasa (12/3/2024).

Ketekunannya juga berbuah hasil. Usaha yang diberinya nama Amplang Srikandi itu menerima pesanan dari para pemudik.

Dia mendapatkan banyak pelanggan saat memasuki bulan Ramadan, Idulfitri, dan Natal. “Karena pemudik itu biasanya bawa oleh-oleh,” ujarnya.

Pada hari-hari biasa, Amplang Srikandi dapat menghabiskan bahan 25 kilogram hingga 100 kilogram adonan tepung dan ikan bandeng.

Bahan yang digunakannya untuk membuat kedua produk tersebut akan bertambah seiring permintaan pasar.

Pada hari-hari besar keagamaan, dia mendapatkan order hingga dua kali lipat.

Ia mematok harga Rp 10 ribu dalam setiap 100 gram amplang. Sementara amplang 1 kilogram dihargai Rp 100 ribu dan kerupuk udang Rp 70 ribu kilogram.

Saat ini, Harnalia memiliki 3 orang karyawan. Dia merekrut ibu-ibu rumah tangga di sekitar rumahnya. “Awalnya semua dikerjakan sendiri,” ungkapnya.

Usahanya memang kian berkembang, tetapi dia masih menghadapi kendala pemasaran.

Pasalnya, pusat produksi amplang dan kerupuknya berada di wilayah Kecamatan Muara Badak yang tergolong jauh dari pusat perkotaan.

Para pelanggannya kesulitan mengakses pusat usahanya bila ingin melihat secara langsung produk Amplang Srikandi.

Ia berharap usahanya bisa terus memberikan manfaat bagi masyarakat luas, khususnya para pemudik yang menikmati oleh-oleh khas Kaltim.

“Semoga bisa lebih luas dan dikenal masyarakat,” harapnya.

Harnalia juga berharap Amplang Srikandi terus menyediakan lapangan pekerjaan untuk warga sekitar.

Dia ingin membuktikan bahwa produk yang dihasilkan pelaku usaha di wilayah pesisir Kukar mempunyai kualitas setara dengan produk-produk lain dari daerah tersebut. (adv/lt/fb)

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA