BERITAALTERNATIF.COM – Wakil Ketua BEM Universitas Kutai Kartanegara Ihwan melayangkan kritik terhadap Disdikbud Kukar terkait proyek pembangunan toilet untuk 14 sekolah di Kukar.
Dia menyebut anggaran yang dialokasikan Disdikbud Kukar untuk proyek itu disebutnya terlalu besar jika sekadar untuk pembangunan toilet sekolah beserta sanitasinya.
Meski begitu, ia mengapresiasi Disdikbud Kukar karena berencana membangun toilet berkualitas untuk sekolah-sekolah yang membutuhkan fasilitas tersebut.
Namun, Ihwan menegaskan, Disdikbud Kukar tidak perlu mengalokasikan anggaran super jumbo yang dapat membebani APBD dalam proyek pembangunan toilet dan sanitasi sekolah.
“Di satu sisi kita bersyukur karena itu kebutuhan sekolah, tapi kan ketika kita membaca data hanya untuk satu toilet anggaran sampai Rp 400 juta, sangat tidak rasional,” tegasnya, Jumat (19/7/2024).
“Mayarakat pun akan geleng-geleng kepala melihat anggaran Rp 400 juta hanya untuk satu toilet,” sambungnya.
Dia pun mendesak Disdikbud Kukar untuk mengonfirmasi kebenaran dari rincian anggaran yang ditemukan Rumah Partisipasi Masyarakat Kukar untuk pembangunan toilet sekolah-sekolah di Kukar.
Ia mununtut Disdikbud Kukar memegang teguh prinsip transparansi dalam pelaksanaan proyek tersebut agar masyarakat Kukar dapat mengawasi pembangunannya.
Ihwan juga meminta Disdikbud Kukar agar membeberkan kepada publik tentang konsep toilet beserta draf perencanaan proyek tersebut.
“Kita minta rincian anggarannya: digunakan untuk apa aja? Karena setiap proyek pasti ada anggaran untuk kontraktor dan pembelian bahan materialnya, agar info ini tidak simpang siur,” ujarnya.
Hal itu juga disebutnya bertujuan untuk menghindari celah korupsi dan penyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan proyek pembangunan toilet sekolah-sekolah di Kukar.
Dia menyarankan Disdikbud Kukar mempertimbangkan kembali pembangunan toilet yang akan menekan biaya miliaran rupiah tersebut.
Ia berharap Disdikbud Kukar bersedia merasionalkan anggaran dalam proyek pembangunan toilet-toilet untuk 14 sekolah di Kukar.
Ihwan menegaskan bahwa anggaran sebesar itu akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk menyokong kebutuhan dasar masyarakat Kukar, khususnya di bidang pendidikan.
Dia mendorong Disdikbud Kukar menelurkan kebijakan penggratisan seragam sekolah dan penyediaan fasilitas belajar bagi para siswa.
“Sebenarnya sekolah itu banyak keperluanya; tidak hanya satu. Lebih baik dialihkan untuk pembangunan yang lain lagi. Atau mungkin membangun WC yang agak banyak; sesuaikan dengan besaran anggaran yang ditetapkan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ulwan Murtadho
Editor: Ufqil Mubin