Search
Search
Close this search box.

Anita Rahayu, Mahasiswi Disabilitas Sensori Pendengaran Pertama di Unikarta

Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM  – Anita Rahayu adalah mahasiswa disabilitas sensori pendengaran (tunarungu/tuli) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong.

Ia merupakan mahasiswa disabilitas pertama yang menempuh pendidikan tinggi di Unikarta Tenggarong.

Meskipun kesulitan menjawab tugas kuliah, Anita merasa bahagia dapat diterima sebagai mahasiswa di Kampus Ungu.

Advertisements

Saat ini, Anita merupakan mahasiswa semester dua di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unikarta, yang berkonsentrasi pada Program Studi Manajemen.

Melewati berbagai tantangan di dunia kampus adalah hal baru yang dirasakan Anita. Meski begitu, dia mampu menyesuaikan diri dalam perkuliahan.

“Pertama kali kuliah, dosen mengajar 2 jam bicara dan banyak tugas menulis, saya baru tahu,” ucapnya kepada beritaalternatif.com baru-baru ini.

Selama jam belajar mengajar, dosen banyak menerangkan materi, tetapi minim berinteraksi dengan Anita.

Dia mengaku kesulitan memahami materi yang disampaikan dosen saat berada di ruang kelas. Namun, dosen memberikannya modul materi. Anita juga menggunakan aplikasi Speech to Text saat dosennya menerangkan materi perkuliahan.

“Saya sudah simpan materi kuliah di laptop dan bertanya sedikit sama teman,” katanya.

Teman-temannya di kelas dan para dosen yang mengajar pun mengetahui bahwa Anita merupakan mahasiswa disabilitas sensori pendengaran, yang membuat Anita kesulitan mengikuti proses belajar mengajar di kelas.

Para dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unikarta juga sudah mendapatkan pembelajaran bahasa isyarat dasar guna menunjang aksesibilitas dalam berkomunikasi dengan Anita.

Para mahasiswa yang sekelas dengan Anita pun dari hari ke hari membekali diri dengan bahasa isyarat agar dapat berkomunikasi dengan perempuan berjilbab tersebut.

“Teman-teman sudah komunikasi sedikit sama saya, sedikit belajar bahasa isyarat,” ucapnya.

Anita juga dibantu oleh rekan-rekan Komunitas Kutai Literasi dan Budaya Etam (Kaliya), yang telah menjembatani Anita untuk berkuliah di Unikarta.

Rekan-rekan Kaliya terkadang melakukan evaluasi  terkait proses pembelajaran Anita ketika ia berkuliah dan mengalami hambatan. Juga memberikan layanan Juru Bahasa Isyarat jika diperlukan oleh Anita.

Selain itu, Anita juga memanfaatkan Google untuk mencari materi yang berkaitan dengan perkuliahan agar ia lebih memahaminya.

“Saya sendiri kesulitan, kurang paham tugas, tapi saya coba cari di Google dan saya bertanya ke Lina atau Viola,” ungkapnya.

Walaupun kesulitan memahami materi yang diberikan dosen, Anita tetap merawat dan meningkatkan spiritnya menempuh perkuliahan.

Ia pun bertekat melewati studi pendidikan tingginya hingga lulus. “Semoga cepat lulus,” harapnya.

Unikarta terus berupaya memenuhi kebutuhan mahasiswa-mahasiswanya, baik non-disabilitas maupun disabilitas, terutama aksesibilitas dalam pelayanan maupun perkuliahan.

Anita diusahakan untuk mendapatkan beasiswa dari Unikarta agar ia tidak terbebani oleh biaya kuliah hingga lulus di universitas satu-satunya di Kukar tersebut. (*)

Penulis: Nadya Fazira

Editor: Ufqil Mubin

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA