BERITAALTERNATIF.COM – Camat Tenggarong Sukono mengambil sejumlah langkah untuk mengantisipasi banjir akibat perubahan cuaca ekstrem dari musim kemarau ke musim hujan.
Perubahan cuaca ekstrem tersebut, kata dia, harus diantisipasi dengan persiapan seperti penyediaan tanah resapan air yang memadai.
Sukono mengatakan bahwa gotong royong diperlukan untuk mengecek aliran air di setiap RT demi memastikan tidak terjadi banjir di permukiman warga.
Pada musim hujan, sambung dia, setiap RT perlu menggali parit agar aliran air tidak tersumbat.
“Langkah-langkah yang dilakukan pada masa musim hujan pada masyarakat (adalah) antisipasi banjir, salah satunya dengan gotong royong,” ucap Sukono kepada awak media, Jumat (28/10/2023).
Lahan gundul di Tenggarong diharapkannya bisa direboisasi dengan menanam pohon untuk menampung resapan air.
Pada musim hujan, ia juga memberi perhatian pada rumah-rumah yang rawan terkena banjir dan sulit dialiri air.
“Diperlukan gotong royong juga di sekitar rumah warga yang rawan akan banjir,” ujarnya.
Dia menerangkan bahwa beberapa RT di Tenggarong aktif melaksanakan gotong royong sehingga kebersihan lingkungan mereka tetap terjaga.
Sampah-sampah yang mengendap, saran dia, perlu dibersihkan agar air bisa meresap untuk meminimalkan terjadi banjir. Setiap rumah juga membutuhkan aliran air sampai ke selokan.
Ia mengatakan, para pemilik rumah-rumah yang menghalangi lonjakan air harus menyiapkan aliran air.
Parit-parit warga yang buntu juga bisa diperbaiki secara gotong royong.
Dia mengimbau warga Tenggarong agar tidak membuang sampah sembarangan.
Penyebab utama banjir, sebut dia, ialah sampah yang tertumpuk di aliran air dan pemukiman penduduk yang padat.
“Harapannya gotong royong bisa dilakukan masyarakat secara rutin, karena apabila aliran buntu akan sulit air mengalir sampai ke permukaan sungai,” pungkasnya. (adv/lt/fb)