Kukar, beritaalternatif.com – Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutai Kartanegara (Kukar) tahun 2022 akhirnya disetujui oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar sebesar Rp 5,2 triliun pada Rapat Paripurna ke-24 di Ruang Sidang Utama, Selasa (30/11/2021) sore.
Rapat Paripurna tesebut dipimpin oleh Ketua DPRD Kukar, Abdul Rasid, yang didampingi oleh Wakil Ketua I, Alif Turiadi; Wakli Ketua II, Didik Agung Eko Wahono; Wakil Ketua III, Siswo Cahyono. Rapat ini juga dihadiri oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, dan Wakil Bupati, Rendi Solihin.
Abdul Rasid menyampaikan Perda yang berkaitan dengan APBD 2022 sudah ditetapkan. Selanjutnya akan dievaluasi di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim selama tiga hari kerja.
“Mudah-mudahan tidak ada perubahan-perubahan lagi berkaitan dengan itu,” sebut Rasid.
Rasid mengungkapkan, hal ini adalah upaya DPRD dalam mempercepat proses pengesahan APBD, karena dalam sebelumnya, kata Rasid, terjadi keterlambatan dalam proses pembahasannya.
“Sehingga ini berdampak pada pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu, kita di DPRD berupaya bagaimana proses ini cepat kita lakukan sehingga harapan kita ini bisa dilakukan percepatan dalam pelaksanaan kegiatan,” tuturnya.
“Lagian juga Bupati sudah menyampaikan komitmennya bagaimana tahun 2022 yang akan datang itu harus ada percepatan perubahan itu melalui percepatan proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ada di Kukar,” demikian Rasid.
Sementara itu, Bupati Kukar, Edi Damansyah yang turut hadir dalam rapat tersebut menyebutkan pengesahan APBD 2022 lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan dengan ketua DPRD sebelumnya.
“Saya menyampaikan terima kasih bahwa ini tekad dan semangat ketua, wakil ketua dan anggota DPRD, luar biasa,” ucap Edi.
Edi berharap APBD tersebut dikawal oleh semua pihak untuk kepentingan masyarakat Kukar sehingga pelaksanaannya dapat berjalan sesuai harapan.
“Insyaallah di 2022 sudah ada perubahan. Karena selama ini kita kan kerjanya tiga bulan saja: Oktober, November, Desember. Rata-rata bulan. Juli kita masih otak-atik persiapan mau lelang segala macam. Ini akan kami lakukan perbaikan paling lambat bulan Maret itu sudah semua,” tutup Edi. (adv)