Search
Search
Close this search box.

Ayatullah Murthada Muthahhari, Filsuf Islam yang Mendunia

Ayatullah Murthada Muthahhari merupakan filsuf Muslim yang sangat produktif di masanya. (Ikmal Online)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Di era 1980 dan 1990-an, karya-karyanya dijadikan rujukan dalam kurikulum gerakan Islam dengan kompleksitas kandungan pengetahuan pada buku-bukunya. Berikut biografi Ayatullah Murthada Muthahhari.

Ayatullah Muthahhari merupakan seorang fakih, filsuf, mutakallim (teolog), cendekiawan, dan penulis Syiah yang hebat dan dia termasuk salah satu murid dari Allamah Thabathabai serta Imam Khomeini.

Dia termasuk salah satu rohaniawan Iran yang paling berpengaruh di zaman ini dalam menginterpretasikan ajaran-ajaran Islam yang sejalan dengan kebutuhan masa kini.

Advertisements

Sebelum Revolusi Islam Iran, perang pemikiran yang dilakukan oleh Ayatullah Muthahhari dalam rangka membendung pergerakan pemikiran Marxisme di Iran memiliki peran krusial dalam menjaga penyimpangan pemikiran di kalangan para pemuda Iran.

Dia juga termasuk salah seorang dari para pendiri Husainiyah Irsyad yang merupakan salah satu tempat yang paling penting dalam penyebaran ajaran-ajaran Islam sebelum revolusi. Dia menjabat sebagai kepala Dewan Revolusi hingga hari syahadahnya.

Di antara aktivitas-aktivitas pemikiran yang paling sering dilakukan oleh Ayatullah Muthahhari adalah menyuguhkan dan menjelaskan ajaran-ajaran Islam dan Syiah.

Ayatullah Muthahhari berusaha menjelaskan ajaran-ajaran Islam dengan metode yang sederhana, mudah dan aktual bagi para audiennya di mana sebelum itu biasanya dijelaskan dengan penjelasan yang sulit dan rumit.

Buku-bukunya dalam berbagai macam disiplin berkali-kali diterbitkan: dalam bahasa Persia, bahasa Arab, dan berbagai bahasa lainnya.

Ayatullah Muthahhari termasuk salah satu ulama yang paling berpengaruh dan salah satu dari otak pemikiran revolusi.

Latar Belakang

Ayatullah Muthahhari lahir pada 13 Jumadil Awal 1328 H/3 Februari 1920 M di Kota Fariman bagian dari Kota Masyhad. Ayahnya adalah Muhammad Husein Muthahhari, salah seorang rohaniawan yang menonjol di kota tersebut.

Mulai umur 13 tahun (tahun 1932 M) ia sudah belajar di hauzah ilmiyah Masyhad dan setelah empat tahun menjalani pendidikan di hauzah ilmiyah Masyhad (tahun 1936 M), ia masuk Hauzah Ilmiyah Kota Qom dan tinggal di sana sekitar 15 tahun. Di hauzah ilmiyah Qom, ia belajar kepada Ayatullah Burujerdi, Imam Khomaini, dan Allamah Thabathabai.

Pada tahun 1952 M, Ayatullah Muthahhari berhijrah ke Kota Teheran dan mengajar di madrasah Sepah Salar (sekarang menjadi universitas Syahid Muthahhari) dan madrasah Marwi.

Karya pertamanya adalah buku Ushul Falsafah wa Rawesy-e Realism (Dasar-Dasar Filsafat dan Metode Realisme) yang terbit pada tahun 1953 M dan dari tahun 1955 M dia mengajar di Fakultas Ilahiyaat dan Ma’arif Islami di Universitas Teheran.

Selama tahun-tahun tersebut dia rutin mengadakan hubungan dengan kelompok Fadaiyān Islam dan berdiskusi bersama mereka.

Ayatullah Muthahhari menikah pada tahun 1952 M dan memiliki tiga putra serta empat putri.

Putra beliau yang paling masyhur adalah Ali Muthahhari yang pernah menjabat anggota Majlis Syuro Islami selama dua periode.

Putra beliau yang lain adalah Muhammad Muthahhari yang pernah belajar di hauzah ilmiyah Qom yang kemudian mendapat gelar doktoral di Universitas Toronto Kanada dalam bidang filsafat. Beliau banyak menulis artikel di media-media tentang tema-tema sosial dan budaya dalam rangka memublikasikan pandangan-pandangan beliau.

Ali Ardeshir Larijani yang pernah menjabat ketua Majlis Syuro Islami Iran dan juga selama sepuluh tahun menjabat ketua Sedo wa Simo (media dan informasi) Republik Islam Iran, merupakan menantu beliau.

Karya Tulis

Sejak tahun 1946 M Ayatullah Muthahhari memulai kegiatan menulisnya dan meninggalkan banyak karya dalam berbagai disiplin ilmu.

Seluruh karya Ayatullah Muthahhari dinilai baik oleh Imam Khomeini tanpa terkecuali dan Ayatullah Khamenei, yang memimpin negara Republik Islam Iran setelahnya, juga menyebutkan bahwa karya-karya Ayatullah Muthahhari merupakan pondasi pemikiran Republik Islam Iran.

Sebagian karyanya, beliau sendiri yang memberikan syarh (keterangan) yang kemudian diterbitkan di masa hidupnya dan sebagian yang lainnya diterbitkan setelah beliau wafat. Bagian lain dari karyanya adalah ceramah-ceramah dan pelajaran-pelajaran yang dia sampaikan yang kemudian ditranskrip dan diterbitkan dari kaset-kaset pelajaran atau ceramahnya.

Selain karya-karya yang diterbitkan, dia juga meninggalkan tiga ribu lembar catatan dan tulisan pra-analisa. Buku-buku Ayatullah Muthahhari memiliki kelebihan tersendiri sehingga buku-buku ini berulang kali mengalami penerbitan.

Buku-bukunya bisa dibaca oleh seluruh kalangan dan tingkatan ilmu serta memiliki berbagai macam tema, memberikan perhatian kepada kebutuhan-kebutuhan masyarakat juga banyak memberikan perhatian kepada seluruh sisi dan dimensi dari sebuah tema, adalah kekhususan dari buku-buku beliau.

Kumpulan buku-buku Ayatullah Muthahhari diterbitkan dalam bentuk kumpulan karya (Majmue-e Ātsār). Kumpulan ini berusaha untuk membuat susunan tematik dalam kumpulan yang saling berhubungan.

Di antara karya-karya beliau mengangkat tentang prinsip-prinsip telologi, sejarah pemimpin islam, filsafat, fikih dan hak keadilan, sejarah, akhlak dan irfan (sufi), sosial politik dan tafsir.

Berikut Rinsian karya-karya Ayatullah Muthahhari: Ushul-e Falsafah adalah Struktur Hak-Hak Wanita dalam Islam (1966-1967), Manusia dan Nasibnya (1966), Layanan Timbal Balik antara Iran dan Islam (1967), Pertolongan Ghaib dalam Kehidupan Manusia (1969). Ada pula karya-karyanya dalam bahasa Parsi yang diterjemahkan dalam bahasa Ingris.

Model Penulisan

Setelah terjadi revolusi Islam di Iran, penulis ilmu keagamaan sangatlah sedikit dan jika pun ada masih dengan model yang lama dengan penjelasan yang rumit dan jauh dari selera serta pemahaman para pembaca.

Kebanyakan para penulis tidak begitu melihat kepada kebutuhan para pembaca. Selain itu, penulisan tema-tema agama dengan bahasa yang mudah, renyah dan sederhana tidak begitu diperhatikan oleh para ulama agama waktu itu.

Dengan pengenalannya terhadap bagian dari hasil kehadirannya di masyarakat dan di lingkungan universitas, Ayatullah Muthahhari berusaha menciptakan atmosfir baru di dalam ranah penulisan mazhab ini.

Dengan menuliskan buku-buku seperti Dastan Rastan (Kisah Orang-orang Jujur), riwayat-riwayat akhlak dan agama, dia menyuguhkan kepada para pembaca dalam bentuk cerita-cerita Persia yang sangat menarik.

Di sisi lain, pengajaran ilmu-ilmu Islami seperti fikih, irfan dan filsafat Islam, dia tulis dengan bahasa yang sederhana dalam bukunya Asynāi ba Ulume Islami (Mengenal Ilmu-ilmu Islam) yang disuguhkan kepada kelompok terpelajar dan para mahasiswa.

Buku Dastan Rastan Ayatullah Muthahhari diterbitkan dengan jumlah yang banyak dan ini menunjukan bahwa riwayat-riwayat agama dan sejarah bisa disuguhkan dengan bahasa kekinian, mudah dan jauh dari kerumitan, yang hasilnya banyak diterima oleh masyarakat.

Kemudahan dan kerenyahan model penulisan yang dimiliki oleh Ayatullah Muthahhari tentang tema-tema agama serta menjelaskan ajaran-ajaran agama dalam bahasa Persia yang mudah, merupakan teladan bagi para penulis setelah masa revolusi.

Syahid di Tengah Revolusi

Ketika revolusi Iran meletus, Ayatullah Muthahhari mengepalai kelompok ulama Mujahidin dan menjadi anggota Dewan Revolusi, bersama para mullah yang lain. Kelompok mereka dicap sebagai fundamentalis Islam oleh Naipaul.

Setelah kemenangan revolusi pada 15 Mei 1979, Ayatullah Muthahhari meninggal dunia pada tahun 1979. Ia dibunuh oleh kelompok Furqan, ketika baru saja meninggalkan suatu rapat Dewan Revolusi. (*)

Sumber: Diolah dari Berbagai Sumber

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA