BERITAALTERNATIF.COM – Badai Al-Aqsa telah berlalu satu tahun. Gerakan perlawanan yang mengguncang keamanan tanah yang diduduki rezim Zionis tersebut menjadi salah satu alasan bagi pemerintahan Benjamin Netanyahu melakukan genosida terhadap bangsa Palestina.
Sejatinya, Badai Al-Aqsa merupakan respons kelompok perlawanan di Palestina terhadap penindasan dan kebrutalan selama puluhan tahun yang dilakukan Zionis terhadap bangsa Palestina.
Aktivis muda Indonesia Muhammad Al-Hasni menyebut Operasi Badai Al-Aqsa merupakan operasi yang tergolong tak biasa.
“Operasi yang memiliki satu kekuatan yang tidak bisa disamakan dengan kekuatan-kekuatan militer mana pun,” jelasnya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Bincang Berita Maula TV pada Senin (14/10/2024) siang.
Gerakan yang dibangun Hamas tersebut, kata dia, telah dirancang selama beberapa deka seiring penindasan, penghinaan, pembunuhan, penggusuran, dan pengusiran bangsa Palestina oleh rezim teroris Israel.
“Artinya, ini merupakan akibat dari kesabaran bangsa Palestina terkait kondisi mereka menghadapi penjajahan,” terangnya.
Ia pun mengutip pernyataan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar yang memberikan ultimatum kepada entitas Zionis atas gangguan dan cemoohan, kekerasan, intimidasi, serta kezaliman dari kaki tangan Zionis terhadap para jemaah di Al-Quds yang melaksanakan ibadah.
Yahya Sinwar, sambung Muhammad, menyebut Zionis akan menghadapi publik dunia lewat hukuman internasional dan peperangan besar akibat kezaliman entitas Zionis terhadap bangsa Palestina.
“Sehingga pada titik nadirnya, puncak dari kemarahan bangsa Palestina, pada 7 Oktober pecahlah serangan dari Hamas yang membuktikan bahwa tentara Israel ini bukan siapa-siapa dan bukan sebagai tentara yang berkharima atau tidak terkalahkan lagi,” katanya.
Kata dia, mitos tentang kekuatan dan keperkasaan tentara Zionis telah hancur sampai pada titik terendah pasca Badai Al-Aqsa.
Ia menyebut video-video yang beredar di publik dunia terkait Operasi Badai Al-Aqsa menunjukkan kelemahan dan kehinaan militer Zionis.
“Bahkan jasad-jasad atau bangkai-bangkainya itu bergelimpangan di jalan dan diseret oleh para kelompok perlawanan Hamas,” sebutnya. (*)
Penulis & Editor: Ufqil Mubin