BERITAALTERNATIF.COM – Batik motif buah Kuini Be Pira yang digagas oleh Sekretaris Diskop-UKM Kukar Thaufiq Zulfian Noor akan dipakai sebagai pakaian miskat dinas tersebut.
Dalam peluncuran pertama ini, Thaufiq menjelaskan, batik dengan motif tersebut akan dipergunakan untuk pakaian miskat Diskop-UKM Kukar. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Drs. H. Tajudin, MM saat melakukan Lounching Batik Khas Kutai Kuini Be Pira sekaligus apel pagi di kantor Dinas Koperasi dan UKM.
Pada saat lounching tersebut, dibacakan Sinopsis Batik Kuini Be Pira oleh Thaufiq yang terdiri atas dua pesan moral yang menjadi filosopi yaitu Budaya Bersih, Rajin dan Kebersamaan, kemudian Birokrasi Pemerintah Yang Baik.
Pada kesempatan tersebut, Thaufiq juga menyebutkan bahwa ke depannya akan dilakukan pengembangan desain lainnya pada Batik Kuini Be Pira dan juga akan dilakukan penciptaan motif lain untuk memperkaya khazanah Batik Khas Kutai. “”Kita akan lakukan pengembangan-pengembangan pada motif Kuini Be Pira dan juga motif lainnya,” ujarnya.
Jika terdapat instansi dan masyarakat yang berminat memesan batik tersebut, pihaknya akan membuatkannya dengan desain yang berbeda, namun masih dengan motif buah Kuini Be Pira.
Siapa pun yang ingin memesan batik tersebut bisa langsung menghubunginya sebagai penggagas dan pemiliknya.
“Kita terbuka. Tidak hanya untuk kita. Tapi untuk desain yang awal tadi itu memang khusus dipergunakan untuk ke Dinas Koperasi dan UKM,” jelas dia saat diwawancarai wartawan beritaalternatif.com di Kantor Diskop-UKM Kukar pada Senin (9/10/2023).
Ia bersama timnya telah mempersiapkan beberapa desain untuk disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga siapa pun yang ingin memesannya dapat memiliki desain sesuai keinginannya.
Pemesanan dapat dilakukan melalui kontak WhatsApp di nomor 08125807288. “Sementara ini bisa langsung ke WhatsApp saya saja, karena untuk khusus Batik Kuini Be Pira ini belum ada Sosmed khusus, karena masih baru launching pertama,” terangnya.
Batik yang didesainnya merupakan batik jenis cap tulis, bukan berjenis printing. Sehingga proses pembuatannya relatif sesuai dengan desain dan pewarnaannya.
Setelah ini, ia akan mengurus Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atas desain dan pembuatan batik khas Kutai tersebut dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar dengan rekomendasi dari Dinas Koperasi dan UKM.
“Makanya tadi hadir Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada saat launching,” pungkasnya. (adv/mt/fb)