BERITAALTERNATIF.COM – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-96 tahun, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) bersama pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari sejumlah komisariat di lingkungan Kampus Ungu mengadakan kegiatan nonton bareng film berjudul Pesta Oligarki.
Kegiatan nobar sejumlah mahasiswa yang berasal berbagai jurusan tersebut digelar di depan Masjid Al-Hijrah Unikarta pada Senin (29/10/2024) pukul 20.00 Wita.
Wakil Presiden Mahasiswa Unikarta sekaligus Ketua Umum HMI Komisariat Fisipol Unikarta Ihwan menyebut kegiatan ini merupakan ajang untuk memupuk kepekaan para pemuda dan mahasiswa terhadap kondisi masyarakat Indonesia.
“Seperti judul filmnya, Pesta Oligarki, yang diambil dari pesta demokrasi, tapi realitanya bukan pesta masyarakat; hanya dijadikan obyek agar para penguasa bisa mencapai kekuasaannya,” jelas dia.
Pemutaran film dokumenter tersebut, sambungnya, bertujuan untuk memperingatkan para pemuda dan mahasiswa tentang gambaran nyata sistem politik dan demokrasi Indonesia yang dinilainya telah mengalami kemunduran dan disorientasi.
Menurutnya, film tersebut menyajikan ulasan dari para pakar tentang praktik-praktik kecurangan yang dilakukan oleh kelompok oligarki di berbagai sektor.
Selain itu, film ini menampilkan ulasan para pakar mengenai strategi politik kotor yang dilakukan oleh calon wakil rakyat dengan menggunakan money politic demi mendulang suara masyarakat.
“Politik transaksional sudah banyak merambah di masyarakat. Kita yang hadir di sini juga ketika dikasih akan menerima (uang). Lumayan untuk uang rokok,” ujarnya.
“Kita yang berkecimpung di lingkungan pendidikan sampai ke perguruan tinggi saja masih menormalisasi hal-hal demikian,” lanjutnya.
Selain nobar, kegiatan yang menghadirkan sejumlah mahasiswa yang terdiri dari pengurus BEM, kader HMI, serta para mahasiswa baru itu diisi dengan sesi diskusi guna membahas dan meninjau ulang sejumlah isu dan pesan-pesan penting dalam film dokumenter berdurasi 53 menit tersebut.
Sejumlah ketua umum komisariat, beberapa maba, dan civitas akademika Unikarta terlihat bergantian untuk mengulas sekaligus menyampaikan pandangan dan penafsiran terhadap film yang tengah diputar oleh penyelenggara tersebut.
“Hari ini pemerintah kita teman-teman semua kalau dipandang, hampir-hampir tidak mengurusi masyarakatnya,” ucap Ihwan.
Dalam ulasan film itu, para mahasiswa menyinggung sejumlah isu kedaerahan sebagai contoh konkret dari beragam masalah yang selama ini menjangkiti masyarakat Kukar.
Kegiatan ini pun ditutup dengan prosesi pelafalan sumpah pemuda yang diikuti dengan antusias oleh para pemuda dan mahasiswa yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Dia berharap seluruh mahasiswa dan pemuda untuk tetap independen dan konsisten berdiri di poros oposisi dengan menjauhi politik praktis serta tidak berafiliasi dengan partai politik mana pun.
Mahasiswa dan pemuda, sarannya, harus menjadi pengontrol berbagai kebijakan pemerintah.
“Ketika tidak ada (kubu) yang mengontrol maka pemerintah bisa melaksanakan sesuka hatinya,” pungkas Ihwan. (*)
Penulis: Ulwan Murtadho
Editor: Ufqil Mubin