BERITAALTERNATIF.COM – Pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres Pemilu 2024 ini dinyatakan menang berdasarkan hasil Quick Count atau hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Diketahui, Prabowo-Gibran ini dalam kampanyenya menyuarakan program makan siang gratis. Ternyata, program ini telah dijalankan di beberapa negara.
Dikutip dari sejumlah sumber, Sabtu (17/2/2024), merujuk pada penelusuran Deticom, setidaknya terdapat delapan negara yang sudah menjalankan program makan siang gratis. Mulai dari India, Swedia, Amerika Serikat, Estonia, Brazil, Finlandia, dan beberapa negara di Afrika menjalankan program ini.
India
India sudah menjalankan program makan siang gratis sejak tahun 1995. Program ini berlaku bagi 125 juta anak berusia 6 sampai dengan 14 tahun. Ini merupakan program makan siang terbesar di dunia. Anggaran yang dikeluarkan untuk program ini senilai AS$ 2,8 miliar setara dengan Rp 43,8 triliun (kurs Rp 15.655).
Adapun tujuan dari program ini untuk memastikan setiap anak dapat mengakses makanan hangat. Juga, bertujuan untuk mengurangi kelaparan anak, meningkatkan pendaftaran dan kehadiran sekolah.
Hasil dari program ini ditemukan dampak positif dalam kesehatan gizi dan hasil pendidikan yang dibandingkan antargenerasi. Selain itu, hasil program makan siang gratis di India ini adalah ditemukan lebih sedikit anak pendek yang lahir dari perempuan yang mendapat manfaat program makanan sekolah.
Brazil
Brazil sudah lebih lama menjalankan program ini sebelum India, yaitu sejak 1940-an. Program ini menyasar kepada anak dari keluarga berpenghasilan rendah. Pada tahun 2009, Brazil memperluas program menjadi untuk semua anak dan berkisar 40 juta anak mendapatkan makan siang gratis.
Program ini berhasil membuktikan bahwa makan sekolah gratis membantu mengatasi obesitas dan meningkatkan gizi, serta pendidikan. Skema ini menggunakan jaringan nasional dengan 8.000 ahli gizi dalam merancang makanan sekolah.
Selain itu, 30 persen program makan sekolah gratis ini berasal dari pertanian keluarga lokal di kotamadya sekolah. Salah satu capaian luar biasa dari program ini adalah Kotamadya El Salvador berhasil menyajikan makanan nabati kepada 170.000 siswa di kota tersebut.
Estonia
Negara di Eropa Utara ini telah menjalankan program makan sekolah gratis sejak tahun 2002. Program ini dijalankan untuk memastikan setiap anak sekolah negeri menerima satu makanan panas sehari. Estonia juga menjalankan program buah, sayur, dan susu gratis di sekolah-sekolah.
Finlandia
Sejak tahun 1943, selama 80 tahun lebih dari 900.000 siswa masih menikmati makanan sekolah gratis setiap hari. Program ini mencakup siswa sekolah dasar dan sekolah menengah.
Saat pertama kali program makan siang gratis ini dijalankan, makanan disumbangkan oleh petani lokal. Anak-anak harus membawa makanan yang ditanam di rumah mereka sendiri atau mencari makan untuk digunakan dalam bubur dan sup.
Menu makanan terus berkembang sejak itu. Makanan favorit tercatat, antara lain bakso, mashed potatoes, dan pancake bayam.
Swedia
Swedia turut serta menjalankan program 260 juta makanan panas setahun untuk siswa berusia 7-16 tahun hingga 16-19 tahun. Program ini dijalankan mengikuti negara tetangganya, Skandinavia.
Ditemukan dari suatu penelitian terhadap skema Swedia, yaitu anak yang mengikuti program ini meningkatkan capaian pendidikan mereka dan juga lebih sehat saat tumbuh dewasa.
Selain itu, bentuk lain dari program makanan gratis adalah anak dari keluarga di kuartal pendapatan terendah menerima makanan sekolah gratis selama 9 tahun. Program ini berhasil meningkatkan pendapatan seumur hidup mereka sebesar 6% dan menghasilkan rasio manfaat terhadap biaya sebesar 7:1.
Amerika Serikat
AS turut serta menjalankan program makan siang gratis selama pandemi Covid-19 berlangsung. Sekolah-sekolah di seluruh AS menyediakan makanan sekolah gratis untuk semua siswa dalam rangka pastikan setiap anak mengakses makanan sesuai dengan kebutuhan gizi.
Meskipun dukungan nasional sudah berakhir, beberapa negara bagian terus menyediakan makanan. Adapun negara bagian tersebut, antara lain New York City, Vermont, Nevada, California, Maine, dan Colorado.
Beberapa negara di Afrika
Negara-negara di Afrika secara aktif mempromosikan program makan siang gratis, seperti Benin dan Kenya. Kedua negara ini berkomitmen untuk penyediaan makanan sekolah universal jangka panjang.
Sementara itu, Rwanda telah meningkatkan cakupan penyediaan makanan sekolah dari 600.000 menjadi 3,8 juta di sekolah dasar dan menengah. Adapun pembiayaan untuk perluasan makanan sekolah sebagian besar diserap dari anggaran domestik.
Itu dia beberapa negara dan dampak dari program makan siang gratis. Beberapa negara bahkan telah menjalankannya selama puluhan tahun. (Deticom/nsa)