BERITAALTERNATIF.COM – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Zulkieflimansyah menghadiri kegiatan Sekolah Politik Kebangsaan yang diselenggarakan Pemuda Muhammadiyah Kota Mataram pada Minggu (2/10/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menyampaikan pandangannya terkait politik nasional dan daerah di hadapan puluhan peserta Sekolah Politik Kebangsaan tersebut.
Mantan Anggota DPR RI tersebut menyampaikan pesan-pesan penting kepada para pemuda NTB yang hendak mempersiapkan diri untuk bertarung di pentas politik daerah dan nasional.
Menurut dia, untuk menjadi tokoh politik yang sukses, para pemuda mesti mengembangkan potensi diri mereka di berbagai bidang serta membangun relasi dengan semua pihak, sehingga tercipta hubungan emosional dan politis dengan siapa pun.
Dalam paparannya, Gubernur juga menyinggung beasiswa NTB. Beasiswa ini merupakan medium bagi talenta-talenta muda asal NTB untuk meningkatkan kapasitas diri mereka di berbagai sektor, termasuk politik.
Menurutnya, relasi pertemanan menjadi salah satu faktor terpenting untuk menjadi tokoh politik yang hebat. Melalui beasiswa NTB, sambung dia, hal ini dapat terwujud.
“Sekolah di luar negeri akan mendapatkan pola pertemanan yang baru dan lebih berwarna. Ini penting dalam modal berpolitik. Saya berharap 15 hingga 20 tahun mendatang masyarakat NTB dapat menjadi tokoh politik yang hebat serta masyarakatnya tersebar di seluruh dunia,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Mataram Iskandar menjelaskan bahwa saat ini perpolitikan di Tanah Air mulai mengarah pada usaha-usaha partai politik membangun koalisi.
“Untuk level daerah di NTB, beberapa nama juga muncul sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur,” kata Iskandar di Mataram pada Senin (3/10/2022).
Menurut dia, para pemuda tidak boleh apatis terhadap isu-isu politik. Mereka harus ikut berperan menentukan arah politik daerah maupun nasional.
Karena itu, lanjut Iskandar, Sekolah Politik Kebangsaan ini merupakan bagian dari keseriusan Pemuda Muhammadiyah untuk mengedukasi generasi milenial dan generasi Z agar sadar politik.
Tujuan lain, pihaknya ingin memetakan kesiapan Angkatan Muda Muhammadiyah untuk ikut bertarung pada gelanggang politik Pemilu 2024.
Kata Iskandar, isu primordial dan keagamaan kerap mengiringi pesta politik pada kancah nasional maupun daerah. Sehingga diperlukan edukasi yang terstruktur dan berkesinambungan, agar para muda tidak mengikuti arus negatif dalam pertarungan politik.
“Kami mencoba memberi kesadaran agar melihat politik itu sebagai ruang pertarungan ide dan gagasan yang pro terhadap kepentingan masyarakat,” tegasnya. (mk)