Search
Search
Close this search box.

Boikot Berlanjut, Bos Unilever Akui Penjualan Anjlok Sejak Agresi Israel

Logo Unilever diambil dari Antara. (Suaracom)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Penjualan Unilever di Indonesia turun dalam tiga bulan terakhir tahun lalu karena konsumen memboikot merek multinasional itu sebagai respons terhadap perang di Gaza.

Dikutip dari market.bisnis.com pada Rabu lalu, PT Unilever Indonesia, Tbk. (UNVR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,8 triliun sepanjang tahun 2023. Nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 10,51 persen jika dibandingkan dengan capaian laba bersih pada 2022.

Sementara itu, perseroan ini membukukan penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun pada tahun lalu dan menghasilkan peningkatan gross margin sebesar 346 basis poin dibandingkan tahun 2022.

Advertisements

Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap menuturkan bahwa upaya memperkuat fundamental bisnis telah menjadi prioritas utama perseroan sepanjang tahun 2023. Hasilnya, pada kuartal III/2023, bisnis UNVR meraih kenaikan penjualan domestik sebesar 3,3 persen. Capaian ini didorong oleh pertumbuhan volume dasar yang positif sebesar 4,3 persen.

Namun, tren positif itu terhenti ketika memasuki bulan November dan Desember 2023. Benjie menyampaikan bahwa dampak pergeseran sentimen yang disebabkan oleh situasi geopolitik mengakibatkan penjualan domestik pada 2023 menjadi -5,2 persen.

Tiga bulan terakhir di 2023 merupakan bulan-bulan dimana ketegangan di seluruh dunia meningkat akibat agresi brutal Israel di Gaza.

Gerakan boikot terhadap semua produk yang terkait Israel dan memberikan keuntungan kepada rezim pelaku genosida itu menguat dan memberi dampak kepada perusahaan-perusahaan tersebut di seluruh dunia.

Namun menurut laporan tersebut, Benjie Yam juga mengatakan bahwa perseroan tersebut melakukan upaya konsisten untuk menavigasi krisis ini dan mulai menunjukkan kemajuan pada Januari 2024. (arn/nsa)

Sumber: ArrahmahNews

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA