Kukar, beritaalternatif.com – Pada tahun 2021, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Payang Sejahtera mampu membukukan omzet sebesar Rp 14 miliar.
BUMDes milik Pemerintah Desa (Pemdes) Sungai Payang itu pun mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya para karyawan dan pengurus yang mengelola badan usaha tersebut.
Kepala Desa Sungai Payang, Rusdin menjelaskan, sebelumnya desa tersebut berstatus sebagai desa tertinggal di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Meskipun tidak begitu terpencil, tak banyak orang yang mengetahui dan mengenal desa yang kini memiliki penduduk sekitar 2.954 jiwa tersebut.
Penyebabnya, akses menuju Sungai Payang tergolong sulit. Jalannya pun masih berlubang. Untuk sampai ke desa tersebut, dibutuhkan waktu sekitar dua jam dari Kota Tenggarong. Padahal, sebagian dari kawasan tersebut akan menjadi ring satu Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Penyertaan Modal di BUMDes
Setelah terpilih sebagai kepala desa, Rusdin bersama Pemdes Sungai Payang menyusun visi dan misi desa, yang kemudian dituangkan dan ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).
Dalam perjalanannya, Rusdin memutuskan untuk menyertakan modal Rp 300 juta melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Perubahan 2016 untuk BUMDes Payang Sejahtera.
Tahun berikutnya, Pemdes Sungai Payang memutuskan kembali menyetor modal Rp 300 juta untuk badan usaha tersebut.
Rencana ini sempat ditolak oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar. Namun, atas dukungan dari berbagai pihak, salah satunya perusahaan swasta yang beroperasi di desa tersebut, membuat usulan penyertaan modal untuk BUMDes itu disetujui secara bersama-sama.
Sejak awal BUMDes berdiri, Rusdin mengaku sangat optimis dapat membangun dan mengembangkannya. Hasilnya, pada akhir 2017, badan usaha tersebut menghasilkan keuntungan sebesar Rp 150 juta.
“Pendapatannya terus meningkat dari tahun ke tahun,” ungkap Rusdin dalam podcast Etam Bekesah yang dipandu CEO Beritaalternatif.com, Ahmad Fauzi, baru-baru ini.
Perkembangan drastis BUMDes Payang Sejahtera ditandai dengan usahanya yang semakin bertambah. Hal ini pun berefek terhadap kebutuhan terhadap modal usaha.
Dia mencontohkan usaha katering yang membutuhkan modal Rp 700 juta per bulan. Modal tersebut digunakan untuk membeli barang dan menggaji karyawan.
Karena itu, BUMDes Payang Sejahtera membutuhkan modal yang relatif besar untuk mengembangkan usahanya.
“Belum lagi seperti foodtruct, laundry, dan penyediaan air minum,” ungkap Rusdin. Badan usaha desa ini juga intens mengangkut Crude Palm Oil (CPO).
“Belum lagi di perusahaan mengelola tiga ribu hektar untuk pengangkutan buah sawit,” bebernya. Kata dia, dalam usaha pengangkutan kelapa sawit, BUMDes Payang Sejahtera mendapatkan Rp 6 ribu per kilogram.
“Hampir semua kerja sama kami dengan perusahaan, alhamdulillah belum ada sedikit pun keluhan perusahaan kepada kami terkait pekerjaan,” ujarnya.
Rasia Sukses BUMDes
Rusdin mengapresiasi para pekerja yang ikhlas dan penuh integritas dalam mengelola keuangan BUMDes Payang Sejahtera.
Untuk mendapatkan pekerja yang militan dalam membangun BUMDes tersebut, pengurus dan Pemdes tak menggunakan syarat yang rumit.
Pihaknya hanya melihat kebiasaan dan karakter calon pekerja selama beraktivitas di desa. “Sehingga tidak ada standar khusus, semisal harus sarjana,” sebutnya.
Karyawan BUMDes Payang Sejahtera terus bertambah dari tahun ke tahun. Saat ini, jumlah karyawannya mencapai Rp 156 orang. Bila ditambah dengan pengurus, para pengelola usaha tersebut berjumlah 230 orang.
Rusdin menyebutkan, selain menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) yang cukup besar, BUMDes juga dapat membuka lapangan kerja untuk warga Sungai Payang.
“Mudah-mudahan terus berjalan demikian. Karena cita-cita awal kita bagaimana masyarakat kita bisa bekerja. Sifatnya membangun desa, namun juga menguntungkan masyarakat,” sebutnya.
Tahun lalu, BUMDes Payang Sejahtera menyetor keuntungan sekitar Rp 1 miliar untuk Desa Sungai Payang. Sebagian dari dana tersebut digunakan untuk kegiatan sosial dan pendidikan.
Tak Mementingkan Pribadi
Dengan segala potensi yang dimiliki desa tersebut, Rusdin mengaku bisa saja membangun dan menjalankan usaha sendiri, sehingga mendapatkan keuntungan besar untuk dirinya.
Namun, dia lebih mementingkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadinya. Karena itu, Rusdin mendorong BUMDes Payang Sejahtera menangkap semua peluang usaha di Sungai Payang. “Terbukti hasilnya sekarang ini,” ucapnya.
Merujuk Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, BUMDes adalah satu-satunya badan usaha yang bisa dikelola oleh Pemdes. “Jadi, kami memahaminya. Semua usaha harus ke BUMDes,” katanya.
Dalam membangun desa, termasuk pengelolaan dan pengembangan BUMDes Payang Sejahtera, Rusdin menjunjung tinggi demokrasi yang berasas musyawarah.
Hal ini pun diterapkan di BUMDes. Pengurus diberikan kemandirian untuk mengelola usaha desa. Pasalnya, dia meyakini para pengelola BUMDes Payang Sejahtera dapat menjalankan dan mengembangkan usaha desa tersebut.
Ia juga meyakini BUMDes bisa memberikan kontribusi untuk desa dengan terus menambah pundi-pundi PADes. Selain itu, warga dapat bekerja di BUMDes, sehingga kesejahteraan mereka terus meningkat.
Sebelumnya, ungkap Rusdin, masyarakat Sungai Payang kesulitan mendanai setiap kegiatan di desa. Keberadaan BUMDes pun membawa berkah tersendiri.
BUMDes juga memberikan sumbangan untuk pembangunan desa. Salah satunya, dalam perbaikan jembatan, badan usaha desa tersebut menyumbang Rp 70 juta.
“Mungkin belum ada di Kaltim BUMDes yang menyumbang sebesar itu,” ucapnya.
Dia pun berterima kasih kepada Pemkab Kukar yang telah memberikan perhatian besar dalam mewujudkan pembangunan Sungai Payang.
“Beberapa kegiatan BUMDes juga didukung oleh Pemda. Terima kasih dan tetap semangat membangun Kukar,” imbuhnya.
Dia pun mendorong masyarakat Sungai Payang tetap menumbuhkan semangat gotong royong dalam membangun desa.
Khusus kepada ibu-ibu di Sungai Payang, ia mengajak mereka untuk memberikan pendidikan prima kepada anak-anak mereka.
“Tetap diedukasi untuk memperhatikan kebersihan lingkungan. Jangan merusak diri dengan narkoba,” tegas Rusdin. (*)
Penulis: Arif Rahmansyah