BERITAALTERNATIF.COM – Bupati Kukar Edi Damansyah menanggapi masalah kenaikan tarif air, pelayanan, dan kebocoran pipa Perumda Tirta Mahakam yang akhir-akhir ini menuai sorotan luas publik.
Dia menegaskan bahwa kenaikan tarif air dari perusahaan pelat merah tersebut tergolong kecil setelah 10 tahun tak terjadi perubahan tarif di Kukar.
“Sebetulnya itu sangat kecil,” ucapnya saat diwawancarai awak media di Gedung Serbaguna Kantor Bupati Kukar pada Jumat (15/3/2024) pagi.
Setelah kenaikan tarif tersebut, ia mendorong Perumda Tirta Mahakam memperbaiki pelayanan air bersih di masyarakat. “Airnya tidak mati; tidak keruh,” imbuhnya.
Disinggung kebocoran air yang dapat dimanfaatkan oleh Perumda untuk meningkatkan pendapatan, Edi menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengevaluasi masalah tersebut.
Proses evaluasi akan melibatkan berbagai pihak. “Karena dalam struktur PDAM ada badan pengawas. Selain badan pengawas, ada badan unsur konsumen,” jelasnya.
Dia mengaku telah mengevaluasi kebocoran air dari Perumda Tirta Mahakam. Salah satu faktornya berhubungan dengan infrastruktur Perumda.
“Faktor keduanya adalah faktor manusia,” ungkapnya.
Ia menyebut Pemkab Kukar terus membahas masalah tersebut. Dasar evaluasinya, data-data lapangan.
Bupati juga mengecek sendiri kebocoran air Perumda. Dari pantauannya, titik kebocoran kian berkurang dari tahun ke tahun. “Jadi, tidak banyak lagi titik-titiknya,” kata Edi.
Meski begitu, dia menyadari banyak sarana Perumda yang mesti diperbaiki. “Semuanya terus berproses,” ujarnya.
Kebocoran air Perumda dinilai sejumlah pihak disebabkan pipa yang kian menua. Untuk menggantinya dibutuhkan dana yang cukup besar.
Media ini menyinggung soal penyertaan modal dari Pemkab untuk perbaikan bahkan peremajaan pipa tersebut.
Dia menampik hal itu. “Tidak semua juga infrastrukturnya,” tegas Edi.
Ia mengungkapkan bahwa Pemkab Kukar tengah membangun kerja sama dengan swasta.
Kerja sama tersebut, lanjut dia, berhubungan dengan penyertaan modal serta program setiap tahun dari pemerintah pusat dan Pemkab Kukar kepada Perumda Tirta Mahakam.
Kata Edi, penyertaan modal dan program dari pemerintah tak semata dalam bentuk uang.
Setiap tahun, pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan menyertakan modal dalam bentuk aset kepada perusahaan tersebut.
“Karena ada program secara nasional dari Kementerian PU, juga lokusnya di Kutai Kartanegara. Misalkan ada air bersih,” ucapnya.
Pemkab Kukar juga memiliki anggaran yang dapat disertakan kepada Perumda Tirta Mahakam.
Anggaran tersebut, kata dia, akan digunakan untuk memperkuat modal Perumda Tirta Mahakam.
Ia menyimpulkan, berbagai persoalan yang dihadapi Perumda tak semata disebabkan infrastruktur. “Ada faktor manusianya juga,” tutupnya. (fb)