Kukar, beritaalternatif.com – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menyebutkan, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di daerah yang dipimpinnya sudah bisa berjalan secara normal.
Namun, masih terdapat sejumlah Sekolah Dasar (SD) yang belum menjalankan PTM. Ia pun telah menginstruksikannya agar dimulai paling lambat pekan depan.
“Ketentuannya sudah kami buat. Sebetulnya PTM-nya semuanya siap. Cuma kan teman-teman di lapangan terpaku menunggu administrasinya dulu,” katanya di hadapan awak media.
Ia menjelaskan, administrasi tersebut akan disiapkan oleh Satuan Tugas (Satgas) kecamatan yang dikoordinir oleh camat, Danramil, Puskesmas, dan Polsek.
“Kadang-kadang kan lambat di administrasi. Akhirnya saya berkunjung langsung. Saya sampaikan, nanti proses administrasi menyusul. Yang penting kepala sekolah dan jajaran pertamanya diawali musyawarahnya dengan pihak sekolah dan para orang tua,” ungkapnya.
Teknisnya, pelaksanaan PTM disesuaikan dengan kondisi setiap sekolah. Berdasarkan pedoman teknis PTM nasional, barometernya merujuk pada Pulau Jawa yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi.
“Sehingga teknisnya sangat banyak,” katanya.
Meski begitu, pelaksanaan PTM di Kukar disesuaikan dengan kondisi setiap wilayah. Ia mencontohkan zona hulu yang sebelumnya saat Kukar dilanda Covid-19, wilayah tersebut relatif lebih rendah tingkat penyebarannya.
“Terus mobilitas juga sangat kecil di sana. Antara kesediaan ruang belajar dan jumlah murid rasionya juga melebihi ketersediaannya,” tegas dia.
Karena itu, Edi meminta pihak sekolah membuka PTM secara normal. Pasalnya, dalam kondisi normal, ruang belajar cukup untuk menampung para siswa dan siswi.
“Artinya, sudah berjarak dengan sendirinya. Sudah sesuai dengan jarak protokol kesehatan. Ya sudah, laksanakan saja secara normal. Jadi, tidak ada lagi kita atur misalnya seperti SD yang masuk hanya kelas lima atau kelas enam. Mulai saja. Apalagi murid-murid baru,” imbuhnya.
Sementara di Kecamatan Tenggarong yang memiliki tingkat penduduk yang lebih padat dibandingkan kecamatan-kecamatan lain, Pemkab Kukar akan terus memantaunya.
Walau begitu, seluruh sekolah yang melaksanakan PTM harus menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Di sekolah-sekolah sudah ada itu. Sudah lebih dulu ada sebelum ada rencana kebijakan PTM ini. Itu kondisinya. Memang memulainya ini masih dibayangi kekhawatiran,” jelasnya.
Di setiap kecamatan terdapat Satgas yang akan memantau pelaksanaan PTM. Bupati pun telah menginstruksikan semua camat untuk memantau proses belajar mengajar tersebut.
“Mudah-mudahan saja tidak ada hal-hal lain yang mengganggu,” katanya.
“Kita bersyukur memang kondisi Covid-19 di negara kita umumnya dan khususnya di Kutai Kartanegara terus menurun,” lanjutnya.
Namun, pihaknya akan terus mengevaluasi pelaksanaan PTM di Kukar. Sejauh ini, Pemkab Kukar akan melakukan evaluasi setiap dua pekan sekali.
“Secara nasional pun tetap dievaluasi. Kita diarahkan dan di lokal kita terus mengevaluasinya,” pungkas Edi. (adv)