BERITAALTERNATIF.COM – Bupati Kukar Edi Damansyah mengamati pasca pelantikan dan peralihan sejumlah pejabat struktural menjadi pejabat fungsional masih banyak yang belum memahami penuh peran yang sedang diemban.
Hal ini menjadi sorotan serius dalam upaya meningkatkan efektivitas kinerja pemerintahan di wilayah Kabupaten Kukar.
Dia menyatakan bahwa peralihan dari pejabat struktural ke pejabat fungsional merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan publik.
Akan tetapi, penting bagi mereka pemahaman yang memadai terkait tanggung jawab serta tugas-tugas jabatan fungsional yang baru.
“Karena dari beberapa kita melakukan proses pelantikan, peralihan dari pejabat struktural ke pejabat fungsional, itu masih banyak teman-teman yang hari ini belum memahami fungsionalnya,” ujarnya saat diwawancarai oleh awak media pada Sabtu (16/3/2024).
Ia menekankan bahwa untuk memastikan ketercapaian kinerja pemerintahan yang optimal, penting bagi para pejabat fungsional untuk memahami dengan baik tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Mereka juga harus memiliki kompetensi serta keterampilan yang sesuai dengan bidang masing-masing.
Dalam upaya meningkatkan pemahaman serta kompetensi para pejabat fungsional, Edi menyebut bahwa itu menjadi tugas dari tim khusus dari BKPSDM untuk terus melakukan diskusi dan sosialisasi perubahan pola pikir ini.
“Memang kami paham semua yang namanya birokrasi ini perubahannya tidak seperti membalik telapak tangan. Perlu proses waktu berjalannya. Karena kita ini terbentuk dari tiga jenis waktu. Yakni tempo dulu, hari ini, dan masa depan,” tutur dia.
Ia mengatakan, pola pikir semua orang tidak hanya terbentuk pada saat mengikuti pendidikan di sekolah, melainkan pada saat masuk di dalam sistem birokrasi,
Menurut Edi, menjalankan pemerintahan juga menjadi bagian dari pembentukan sikap serta pola pikir.
Dia menyebut, dahulu sistem pemerintahan yang diterapkan masih sentralistik.
Namun, saat ini telah berubah menjadi sistem pemerintahan berbasis manajemen modern dan manajemen keterbukaan yang berbasis IT.
“Kita terus bergerak untuk beradaptasi menyesuaikan dengan kebutuhan hari ini. Makanya hari ini fenomena yang terjadi di tengah masyarakat kita, bagaimana kebutuhan generasi milenial. Itu yang selalu saya ingatkan bahwa kebutuhan masyarakat tidak berbanding lurus dengan perubahan birokrasi pelayanan,” pungkas Edi. (adv/jt/mt)