Search
Search
Close this search box.

Bupati Kutim Diminta Evaluasi Kinerja Pimpinan OPD 

Ketua Komisi D DPRD Kutim, Yan Ipui. (Istimewa)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Yan Ipui meminta Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengevaluasi kinerja para kepala dinas di lingkungan Pemkab Kutim.

Permintaan ini mencuat setelah penyerapan anggaran yang belum maksimal selama dua tahun berturut-turut.

“Ini harus menjadi perhatian Bupati karena dua tahun berturut-turut kasus yang sama terjadi dengan Silpa (Sisa Lebih Penghitungan Anggaran) yang cukup besar di dinas,” ujarnya, Rabu (22/5/2024).

Dia mengungkapkan, salah satu penyumbang terbesar Silpa di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) adalah kegiatan perjalanan dinas.

“OPD kita terlalu banyak Silpa, khususnya dalam hal perjalanan dinas. Padahal, mereka sering melakukan perjalanan dinas. Lalu bagaimana bisa terjadi Silpa di perjalanan dinas?” tanyanya.

Menurutnya, kegiatan-kegiatan dinas perlu dievaluasi agar tidak terjadi Silpa pada tahun berikutnya.

Ia menambahkan, penyebab lain Silpa dalam APBD Kutim adalah sejumlah proyek di dinas belum berjalan. Hingga Mei 2024, kegiatan di OPD masih belum jelas.

“Masih banyak kegiatan di OPD kita yang belum berjalan, padahal ini sudah memasuki pertengahan tahun. Seharusnya, proyek-proyek pembangunan jalan, sekolah, dan lainnya sudah memasuki proses lelang,” sebutnya.

Politisi Gerindra itu juga menyebutkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang minim di OPD menjadi penyebab pembangunan infrastruktur belum maksimal.

Yan pun mempertanyakan tujuan perjalanan dinas OPD di tengah keterbatasan SDM yang dimiliki Pemkab Kutim.

“Saat berkoordinasi dengan OPD, mereka bilang SDM terbatas sehingga tidak bisa melakukan perjalanan dinas,” paparnya.

Faktor lain yang menyebabkan Silpa yang tinggi di APBD Kutim yakni anggaran di perubahan yang tergolong tinggi. Sementara anggaran murni belum terserap maksimal.

“Anggaran terlalu banyak ditambahkan di akhir sehingga tidak mampu terserap. Ini salah satu penyebab tertundanya pembangunan dan banyaknya Silpa karena anggaran turun selalu di akhir,” tandasnya. (adv/byan)

Editor: Ufqil Mubin

TAGS:

BERITA TERKAIT