Search
Search
Close this search box.

Demi Seragam dan Buku Paket Sekolah, Para Orang Tua di Kukar Harus Rogoh Kocek Jutaan Rupiah

Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid berbicara di hadapan para pelajar SMPN 1 Tenggarong. (Koran Kaltim)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Harga buku dan seragam untuk pelajar-pelajar SD dan SMP di Kukar dinilai sangat memberatkan orang tua para pelajar. Hal ini pun mendorong sejumlah pihak menyarankan Pemkab Kukar menggratiskan biaya pendaftaran, buku, serta seragam SD dan SMP.

Lalu, berapa sejatinya harga buku dan seragam untuk pelajar SMP negeri dan swasta di Kukar? Berikut kami uraikan perbandingannya.

Di MTs PPKP Ribathul Khail Tenggarong, pada tahun ajaran baru 2023/2024, orang tua siswa harus mengeluarkan uang Rp 3.060.000 untuk membeli seragam, buku, perlengkapan, dan biaya lainnya.

Advertisements

Untuk seragam putih-biru, sekolah mematok harga Rp 180 ribu. Harga yang sama juga ditetapkan untuk seragam putih-putih dan pramuka. Sedangkan seragam olahraga dan almamater dijual masing-masing dengan harga Rp 200 ribu.

Sementara itu, para orang tua yang menyekolahkan anak-anak mereka di SMPN 1 Tenggarong harus mengeluarkan uang Rp 1.925.000 untuk membeli buku, seragam, dan perlengkapan lainnya.

Harga seragam di SMPN 1 Tenggarong lebih tinggi dibandingkan dengan MTs PPKP Ribathul Khail Tenggarong.

Untuk baju putih-putih, putih biru, dan pramuka, sekolah tersebut mematok harga masing-masing Rp 255 ribu. Sedangkan baju pramuka dijual dengan harga Rp 270 ribu.

Setiap siswa SMPN 1 Tenggarong juga harus membeli baju batik dan baju kotak dengan harga masing-masing Rp 165 ribu.

Sebelumnya, Ketua Rumah Partisipasi Masyarakat (RPM) Kukar Muhammad Kaisar mendesak Bupati dan Kepala Disdikbud Kukar mengevaluasi biaya pendaftaran masuk SD dan SMP di Kukar yang melonjak tinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan Data Pokok Pendidikan Semester 2022/2023, terdapat 479 SD dan 155 SMP yang menjadi tanggung jawab Disdikbud Kukar.

Kaisar menyebutkan, merujuk data Raperda Pertanggungjawaban Bupati Kukar tahun 2022, Disdikbud Kukar memiliki anggaran sekitar Rp 1,3 triliun untuk program yang mengarah pada optimalisasi peningkatan mutu dan kualitas sekolah.

Anggaran tersebut juga mencakup pembangunan infrastruktur dan sarana pendukung sekolah, kesejahteraan guru, serta pemberian akses yang luas bagi masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka.

“Sayangnya, kami menemukan di beberapa sekolah baik SD maupun SMP di Tenggarong biaya masuk sekolah tahun 2023 ini terkhusus seragam dan atribut sekolah melambung tinggi antara dua sampai dengan lima kali lipat dibanding di pasar maupun online,” sesal Kaisar, Rabu (12/7/2023).

Dengan harga seragam dan atribut yang mahal tersebut, dia meyakini pihak sekolah membeli barang tersebut melalui grosir yang harganya tidak terlampau mahal.

“Misal untuk SD, harga dasi, topi, pendeng, diberi harga rata-rata Rp 50 ribu, padahal di pasar hanya Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu. Ditambah buku paket pelajaran, seragam olahraga, kain seragam miskat dengan nilai ratusan ribu rupiah. Itu belum biaya menjahitnya,” jelas dia.

Kemudian, RPM Kukar juga menemukan di lapangan bahwa khusus seragam SMP yang berstatus negeri berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta, sedangkan buku paket pelajaran senilai Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta.

Kaisar menduga biaya masuk dan seragam sekolah yang sangat fantastis tersebut menjadi salah satu penyebab tingginya angka putus sekolah di Kukar.

Berdasarkan data yang dihimpun pihaknya dari situs Disdikbud.kukar.gab.id, terhitung sejak 9 Maret 2023 Disdikbud Kukar menyampaikan bahwa dalam setahun terakhir terdapat 40 ribu anak putus sekolah di Kukar.

“Berdasarkan data P3KE dari Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini menegaskan bahwa pendidikan di Kukar sedang tidak baik-baik saja dan perlu dievaluasi agar lebih baik,” tegasnya. (fb)

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA