BERITAALTERNATIF.COM – Pemerintah Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kukar terus mendorong keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk bergerak pada sektor pariwisata.
BUMDes Sumber Sari saat ini bergerak di dua sektor, yaitu di bidang penjualan matrial bangunan dan penjualan saprodi.
Namun, dalam perjalannya terdapat kendala yang dialami pihak BUMDes.
“Ada hambatan. Karena saat ini musim kemarau ya, dan sebelumnya Covid,” ujar Kepala Desa Sumber Sari Sutarno saat wawancara dengan awak media Berita Alternatif di Kantor Desa Sumber Sari pada Senin (18/3/2024).
Namun begitu, pengelolaan BUMDes tersebut sangat positif karena dapat memberikan pendapatan asli desa (PAD).
Selain itu, menurut Sutarno, potensi usaha di sana masih sangat terbatas. Hal tersebut, kata dia, dilihat dari potensi yang dimiliki Desa Sumber Sari sendiri.
“Sumber Sari adalah desa yang sebagian besar wilayahnya hanya fokus di bidang pertanian,” kata Sutarno.
Sehingga, pihaknya memiliki wacana, ke depannya BUMDes tersebut akan didorong untuk bergerak di sektor pariwisata.
“Akan kita dorong untuk suport desa wisata,” ungkapnya.
Sutarno menuturkan, kendala lain dalam pengelolaan BUMDes sendiri adalah minimnya sumber daya manusia. Pasalnya, lanjut dia, dalam pengelolaan usaha tersebut karyawannya tidak dapat digaji seperti pekerjaan pada umumnya.
“BUMDes ini kan kerja sosial, orang akan dapat gaji jika ada keuntungan,” terang Sutarno.
Lanjut dia, pihaknya sangat kesulitan untuk mendapatkan orang yang betul-betul terjun ke BUMDes.
Kemudian, kondisi persaingan pasar. Saprodi sendiri, sambung dia, memiliki banyak pasar, baik di Bukit Biru, maupun di Loa Kulu.
Menurut Sutarno, inilah juga yang menyebabkan perputaran perekonomian dalam diri BUMDes sendiri melambat.
Di lain sisi, warung yang ada di Desa Sumber Sari juga banyak yang menjual bahan saprodi tersebut,” tutup dia. (hmd/nsa)