Search

Digitalisasi dalam Pengelolaan Koperasi di Kukar Dinilai bisa Ciptakan Transparansi

BERITAALTERNATIF.COM  – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengadakan kegiatan sosialisasi tentang digitalisasi perkoperasian di Kantor Diskop-UKM Kukar, Rabu (15/3/2023) pagi.

Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi Diskop-UKM Kukar, Endri Rosandi menyebutkan, kemajuan teknologi di era 4.0 membawa tantangan tersendiri dalam pengelolaan koperasi.

Karena itu, sambung dia, pihaknya akan terus menyosialisasikan tentang pentingnya digitalisasi bagi dunia usaha dan koperasi.

Advertisements

Dalam kegiatan tersebut Diskop-UKM Kukar mengumpulkan sekitar 26 perwakilan koperasi di 10 kecamatan di Kukar, termasuk perwakilan koperasi  Kecamatan Tabang, Kembang Janggut, serta Marangkayu.

“Memang ini belum seluruhnya. Kita ke depan akan mengumpulkan seluruh perwakilan kecamatan, supaya koperasi bisa menghadapi tantangan ini,” terangnya.

Ia menjelaskan, tujuan kegiatan tersebut yakni memberikan pemahaman kepada pengurus koperasi tentang pentingnya digitalisasi .

Kata dia, hal mendasar yang harus disadari oleh pengurus koperasi adalah data anggota. Anggota koperasi yang sangat banyak membuat pencatatan lewat buku perlu didigitalkan agar lebih memudahkan semua pihak mengetahui profil setiap anggota koperasi.

Dengan begitu, diperlukan pemanfaatan platform digital untuk mempermudah pencatatan. “Harapannya koperasi bisa menuju ke arah itu. Intinya ke digitalisasi,” ucapnya.

Endri menyebutkan, sebagian masyarakat berpandangan bahwa koperasi identik dengan rentenir atau bahkan pembohong, karena di Indonesia terjadi beberapa kasus penipuan atas nama koperasi.

Atas dasar itu, Diskop-UKM Kukar menginisiasi dan mendorong pengelolaan koperasi yang transparan dengan memanfaatkan platform digital.

Endri mengatakan, sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa koperasi identik dengan petani atau masyarakat kecil. Karena itu, sambung dia, koperasi harus seperti perusahaan modern.

“Kalau sudah modern, ya harus dikelola secara modern. Karena yang memiliki adalah anggota. Dengan digitalisasi semua menjadi transparan dan mudah,” pungkasnya. (*)

Penulis: Arif Rahmansyah

Editor: Ufqil Mubin

Advertisements

Bagikan

Kunjungi Berita Alternatif di :

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements
POPULER BULAN INI
Advertisements
INDEKS BERITA