BERITAALTERNATIF.COM – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kukar melalui Kepala Bidang Bina Marga Linda Juniarti menanggapi keluhan masyarakat terkait pengaspalan Jembatan Kukar.
Dia menegaskan bahwa aktivitas pemeliharaan jembatan dilakukan pada siang hari karena pelapisan aspal jembatan tersebut menggunakan slurry seal yang membutuhkan panas matahari.
Slurry seal atau bubur aspal emulsi merupakan lapisan tipis aspal dingin yang terdiri dari campuran aspal emulsi, agregat halus, dan campuran formulasi dari bahan tertentu yang dicampur dan disebarkan di permukaan jalan.
Kata Linda, bubur aspal emulsi hanya digunakan untuk mengisi pori-pori aspal yang sudah berongga.
“Kayak dempul aja gitu, bukan batu gitu ya. Dia tipis saja, cuman 8 mm. Dia ngisi pori-pori yang ada. Kayak kita pakai bedak gitu loh; cuman ngisi pori-pori,” ucap dia kepada awak media di Kantor Dinas PU Kukar, Kamis (21/12/2023).
Ia menjelaskan, proses pengeringan aspal dari bubur aspal emulsi harus menggunakan sinar matahari sekitar 2 jam. Karena itu, pihaknya melakukan pengaspalan jembatan tersebut saat cuaca panas.
Linda menegaskan bahwa apabila pengaspalan tersebut dilakukan pada malam hari, maka proses pengerjaannya akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Karena nunggu panas matahari. Makanya kami mengerjakan pada saat cuaca panas betul, baru kita kerjakan, supaya pemanasannya maksimal,” terangnya.
Dinas PU Kukar, sambung dia, sejatinya ingin mengaspal jembatan tersebut pada hari Sabtu dan Minggu. Namun terhambat kegiatan pernikahan di Gedung Putri Karang Melenu.
“Makanya dibatalkan untuk Sabtu-Minggu. Jadi, khusus hari kerja aja,” ujarnya. (mt)