BERITAALTERNATIF.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berkomitmen untuk mempercepat usaha mewujudkan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).
Plt Dinkes Kukar Kusnandar menerangkan bahwa Kukar menjadi satu dari lima kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang melakukan percepatan SBS.
Gerakan SBS, jelas dia, bertujuan untuk mencegah serta menurunkan angka stunting di Kukar.
Ia menyebut Dinkes Kukar memiliki peran dalam menyukseskan SBS, khususnya dalam usaha mengubah perilaku masyarakat terkait sanitasi.
“Peran Dinkes dalam SBS ini ialah salah satunya mengubah pola hidup masyarakat agar menggunakan jamban yang sehat,” ucapnya saat diwawancarai awak media Berita Alternatif pada Selasa (7/5/2024).
Dalam rangka menyukseskan gerakan ini, Kusnandar mengungkapkan, Dinkes Kukar berkolaborasi dengan sejumlah organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkab Kukar, salah satunya Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kukar.
Pihaknya juga tengah menunggu tindak lanjut dari Dinkes Provinsi Kaltim dalam upaya mempercepat gerakan SBS di Kukar.
Dinkes Kukar, lanjut dia, berkomitmen untuk menyukseskan SBS, salah satunya menyediakan jamban sehat sesuai standar yang berlaku.
“SBS ini berdampak baik dalam lingkungan, khususnya warga yang tinggal dalam bantaran Sungai Mahakam,” katanya.
Ia menyebut masalah jamban menjadi tantangan tersendiri bagi Dinkes Kukar. Musababnya, sebagian besar warga di wilayah Hulu masih bermukim di bantaran sungai.
Sebagian kecil warga Kukar, ungkap Kusnandar, bahkan bermukim di wilayah yang tak memiliki daratan.
Atas dasar itu, dia menyebut Dinkes Kukar akan berkolaborasi dengan Disperkim Kukar untuk menyediakan sarana dan prasarana jamban sehat.
Ia menjelaskan, program tersebut akan terlebih dahulu dimulai dengan pendataan keluarga yang belum memiliki jamban sehat.
Dinkes Kukar, sebut Kusnandar, akan mendorong optimalisasi program dana desa untuk membangun jamban sehat.
“Karena jamban sehat akan bersangkutan dengan stunting. Maka dibutuhkan sinergitas dalam menanggulanginya,” tutup dia. (adv)
Penulis: Erlita Budiarti
Editor: Ufqil Mubin