BERITAALTERNATIF.COM – Aksi genosida rezim Israel terhadap warga Gaza, Palestina, mendapat kecaman di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kecaman itu disuarakan lewat gelombang unjuk rasa, dan kini ramai di media sosial ajakan untuk memboikot produk Israel.
Menanggapi pemboikotan produk Israel, Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika menilai aksi tersebut menjadi momentum bagus bagi negeri ini.
“Itu akan menjadi momen bagus untuk perkuat pengetatan arus barang impor, terutama impor beberapa produk,” ujar Putu Juli seperti dikutip Republika, Selasa (31/10/2023).
Putu Juli pun berharap, masyarakat bisa lebih memanfaatkan produk lokal. “Untuk yang di dalam negeri produk kita sendiri masih bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat,” kata dia.
Sebelumnya, muncul di media sosial tagar #BDSMovement yang merupakan gerakan untuk memboikot, melakukan divestasi, dan memberikan sanksi kepada Israel. Upaya ini membuat para pengguna akun menyebut merek-merek yang memiliki hubungan dengan Israel dan menyerukan boikot.
Salah satu yang ramai menjadi sasaran adalah McDonald’s setelah sebuah lokasi di Israel menawarkan makanan gratis untuk militer. Beberapa di antaranya memboikot Starbucks setelah perusahaan tersebut menggugat serikat pekerjanya pada bulan ini atas akun media sosial serikat pekerja, yang mengunggah dukungan untuk warga Palestina.
Dikutip dari VOX, BDS merupakan gerakan protes non-kekerasan global. Mereka berupaya menggunakan boikot ekonomi dan budaya terhadap Israel, divestasi keuangan dari negara, dan sanksi pemerintah untuk menekan pemerintah Israel agar mematuhi hukum internasional dan mengakhiri kebijakan kontroversialnya terhadap Palestina. (*)
Sumber: Republika