BERITAALTERNATIF.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kukar mengapresiasi kegiatan Pekan Kolaboratif Seni Musik Kontemporer yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta).
Kegiatan garapan Bem Fisip tersebut merupakan bagian dari perayaan Dies Natalis Unikarta ke-40.
Pekan kolaboratif seni musik kontemporer itu berlangsung di Taman Titik Nol Tenggarong pada Sabtu (25/5/2024).
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor melalui Pamong Budaya Ahli Muda, Bidang Kebudayaan, Agus Syarifudin memuji inisiatif dari mahasiswa Fisip Unikarta tersebut.
“Saya mewakili seluruh jajaran Disdikbud Kukar mengucapkan terimakasih atas inisiatif dari teman-teman mahasiswa BEM Fisip Unikarta yang telah mengadakan kegiatan yang luar biasa ini,” ucap dia, Sabtu (25/5/2024).
Ia menyebut, kegiatan yang sangat luar biasa ini dapat memberikan ruang yang baik bagi komunitas-komunitas di Tenggarong.
“Baik komunitas seni musik, seni tari dan lainnya yang ada di Kecamatan Tenggarong,” ujar Agus.
Dia menilai, memilih Taman Titik Nol Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura sebagai tempat kegiatan itu sangatlah bagus.
Pasalnya, secara tidak langsung inisiatif dari BEM Fisip Unikarta ini turut membantu mempromosikan salah satu kawasan budaya yang ada di Tenggarong.
“Taman Titik Nol Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ini adalah salah satu ikon yang baru Tenggarong. Dan ini sudah kita rekomendasikan kepada bapak Bupati Kukar sebagai kawasan budaya,” jelasnya.
Pada kesempatan itu pula, Agus juga mengajak kepada masyarakat yang hadir dalam acara tersebut untuk ikut serta dalam melestarikan budaya-budaya di Kukar.
Salah satunya seperti penggunaan bahasa daerah dan lain-lainnya.
“Kebudayaan di Kukar ini harus kita lestarikan bersama agar tidak tergerus oleh perkembangan jaman. Apalagi sekarang kita juga berada di wilayah IKN saat ini,” seru dia.
“Kami berharap untuk masyarakat Kutai Kartanegara agar jangan malu menggunakan bahasa Kutai. Karena itu adalah identitas kita bersama,” pungkas Agus. (adv)
Penulis : Ilham
Editor: M. As’ari