Search
Search
Close this search box.

Disdikbud Kukar Tanggapi Kritik terkait Proyek Pembangunan Toilet Sekolah

Kasi Sarana dan Prasarana SMP Disdikbud Kukar, Mujahidin. (Berita Alternatif/Ulwan Murtadho)
Listen to this article

BERITAALTERNATIF.COM – Kasi Sarana dan Prasarana SMP Disdikbud Kukar Mujahidin menanggapi kritik terkait pembanguan toilet sekolah senilai ratusan juta yang akan dibangun di 14 SMP se-Kukar.

Dia menyebut anggaran yang dialokasikan Disdikbud Kukar untuk proyek tersebut masih tergolong rasional, sebab setiap bangunan dapat berisi 5 unit, 6 unit, bahkan 8 unit toilet.

“Satu unit itu maksudnya terdiri dari banyak toilet,” jelasnya, Selasa (23/7/2024).

Advertisements

Kata dia, penganggaran untuk proyek pembangunan toilet itu sudah dihitung secara rinci karena disesuaikan dengan kebutuhan.

Jumlah toilet yang akan dibangun, sambung Mujahidin, dihitung berdasarkan rasio siswa-siswi serta guru yang terdapat di setiap sekolah.

“Kebutuhannya itu berdasarkan rasio jumlah siswa,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa setiap 30 orang siswa-siswi rata-rata akan menggunakan 1 toilet. Sementara 10 orang guru menggunakan 1 toilet. Selain itu, kepala sekolah mendapat 1 unit toilet.

“Kita mau ideal. Jadi, 1 toilet untuk siswi putri itu 25 siswa. Sedangkan untuk toilet siswa pria 40 siswa. Plus toilet guru. Kalau gurunya 30, berarti 3 (toilet). Plus toiletnya kepala sekolah,” jelasnya.

Mujahidin menerangkan bahwa proyek pembangunan toilet tersebut akan dikerjakan melalui mekanisme lelang menggunakan jasa kontraktor.

Pihak yang ingin meninjau detail rincian proyek ini dapat mendatangi unit lelang di lingkungan Pemkab Kukar.

“Untuk rincian RAD-nya dapat berapa toilet, PP-Kom di Unit Lelang (yang tahu),” ucapnya.

Disdikbud Kukar akan mengundang pimpinan sekolah-sekolah yang mendapatkan proyek toilet tersebut. Pihaknya akan menyosialiasikan konsep toilet yang akan dibangun tahun ini.

Dalam menentukan besaran anggaran, Disdikbud Kukar telah melakukan survei dengan mengunjungi sekolah-sekolah yang dinilai membutuhkan fasilitas toilet dan sanitasi.

Hal itu diperlukan untuk mengihindari kesalahan dalam penentuan anggaran proyek.

Ia mengungkapkan, pagu anggaran yang ditetapkan dalam proyek pembangunan toilet masih bisa dirasionalisasi oleh Pemkab Kukar.

Kebijakan itu dapat diambil jika Disdikbud Kukar mengalami defisit anggaran.

“Tapi, nanti ada tahapan dalam melihat defisit akan dirasionalisasi. Otomatis toiletnya berkurang. Yang tadi ada 8, bisa jadi 4 bila anggarannya diturunkan atau dihapus sama sekali,” terangnya.

Mujahidin berharap proyek ini dapat dikerjakan dengan baik serta memenuhi target yang telah ditetapkan Disdikbud Kukar. Pasalnya, setiap unit fasilitas sekolah tersebut bernilai ratusan juta rupiah.

Dia pun mengucapakan terima kasih atas kritik konstruktif yang dilayangkan RPM Kukar dan para mahasiswa. “Kami menyambut baik dan gembira,” katanya.

Pihaknya bersedia mengadakan diskusi dengan RPM dan mahasiswa dalam rangka membahas proyek pembangunan toilet sekolah tersebut.

Disdikbud Kukar juga bersedia membangun kerja sama dalam pengembangan pendidikan di Kukar.

“Kita siap bekerja sama karena ini bukan hanya kepentingan Disdik,” ucapnya.

Pengembangan pendidikan di Kukar, lanjut dia, merupakan tanggung jawab setiap warga negara, khususnya warga Kukar.

“Butuh orang satu planet untuk mengurus pendidikan,” pungkasnya. (*)

Penulis: Ulwan Murtadho

Editor: Ufqil Mubin

Advertisements

Kunjungi Berita Alternatif di :

Bagikan

Advertisements

BERITA TERKAIT

Advertisements

BERITA ALTERNATIF

POPULER BULAN INI
INDEKS BERITA