BERITAALTERNATIF.COM – Disdikbud Kukar mengadakan kegiatan peningkatan kompetensi sumber daya kepala Sekolah Dasar (SD) se-Kukar dalam pengelolaan pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah.
Penguatan itu berupa penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar Aksi Nyata dan Literasi Numerisasi.
“Pada intinya itu penguatan kepala sekolah,” jelas Kepala Bidang Pendidikan SD Disdikbud Kukar Akhmad Nurkhalish kepada awak media, Senin (30/10/2023).
Kegiatan peningkatan kompetensi kepala sekolah tersebut dilaksanakan di Hotel Golden Tulip Balikpapan dalam tiga gelombang.
Gelombang pertama diikuti 160 peserta dari empat kecamatan, yaitu Kota Bangun, Samboja, Tenggarong dan Tenggarong Seberang, pada 22-24 Oktober 2023.
Gelombang kedua diikuti tujuh kecamatan, yaitu Kembang Janggut, Kenohan, Loa Janan, Loa Kulu, Marangkayu, Anggana, dan Tabang pada 27-29 Oktober 2023.
Gelombang ketiga diikuti tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Muara Badak, Muara Jawa, Muara Kaman, Muara Muntai, Muara Wis, Sanga-Sanga, dan Sebulu pada 29-31 Oktober 2023.
“Satu tujuannya adalah memang mereka (Kepala SD) kita bantu, kita dampingi menyusun kurikulum operasional satuan pendidikan,” ucapnya.
Khalish menerangkan bahwa dalam kegiatan ini Disdikbud menginginkan kurikulum operasional menjadi roadmap, blueprint atau bisa disebut program kerja kepala sekolah untuk mengembangkan satuan pendidikan yang dipimpinnya.
“Nah, kita berharap itu menjadi arahan dan panduan buat kepala sekolah untuk mengembangkan sekolahannya,” harap dia.
Pada kegiatan penguatan ini, Disdikbud Kukar menghadirkan narasumber kepala sekolah yang berpengalaman, salah satunya narasumber berkelas nasional.
“Itu menjadi tambahan wawasan bagi kepala sekolah kita,” imbuhnya.
Dalam kegiatan ini juga mereka mengonsepkan para kepala sekolah dari setiap kecamatan saling bertukar pikiran dan informasi.
Misalnya, kepala sekolah dari Kecamatan Tabang menjelaskan programnya dan implementasinya, lalu diikuti kepala sekolah dari kecamatan lain.
“Konsep-konsepnya seperti apa, sehingga terjadi pertukaran informasi. Mungkin satu kepala sekolah dan kepala sekolah lain bisa saling belajar,” pungkasnya. (adv/mt)